Ngawi- Antrian panjang terjadi saat menunggu perahu penyeberangan tiba dari kejauhan tampak tukang perahunya sibuk menguras air yang masuk di dalam perahu dengan menggunakan alat ala kadarnya, hal ini terjadi tiap hari dan setiap mau menyeberangkan penumpang baik dari arah Kec Pitu menuju kearah Desa Wates dan begitu juga sebaliknya , transfortasi perahu ini menjadi salah satu-satunya akses jalan pintas menuju Kec Pitu Kab Ngawi namun sangat memprihatinkan kondisi yang sudah lapuk dan bocor.
Menurut keterangan dari tukang perahu bahwasanya perahu tersebut dulunya bekas penyeberangan di wilayah Desa Kendung Kec Kwadungan dan usia dari perahu tersebut sudah puluhan tahun namun sampai sekarang masih di pergunakan.
Tadi pagi Sabtu (7/9/2013) ketika media ini ikut menyeberang dan meminta keterangan dari warga yang mempergunakan sarana transfortasi perahu tersebut menjelaskan pada intinya semua sangat prihatin melihat kondisi perahu yang sudah lapuk dan bocor ,“ saya baru kali ini mau menyeberang mempergunakan perahu ini, sangat takut kondisi perahu bocor dan penumpang banyak ini kalau sungainya banjir sudah tidak berani untuk menyeberang,” Jelas dari warga Kedunggalar yang tidak mau di sebutkan identitasnya.
Ada kabar baik bahwasanya perahu tersebut akan di ganti namun lagi-lagi perahu bekas dari wilayah Desa Sidolaju akan di kirim untuk menggantikan perahu tersebut.
Tadi pagi Sabtu (7/9/2013) ketika media ini ikut menyeberang dan meminta keterangan dari warga yang mempergunakan sarana transfortasi perahu tersebut menjelaskan pada intinya semua sangat prihatin melihat kondisi perahu yang sudah lapuk dan bocor ,“ saya baru kali ini mau menyeberang mempergunakan perahu ini, sangat takut kondisi perahu bocor dan penumpang banyak ini kalau sungainya banjir sudah tidak berani untuk menyeberang,” Jelas dari warga Kedunggalar yang tidak mau di sebutkan identitasnya.
Ada kabar baik bahwasanya perahu tersebut akan di ganti namun lagi-lagi perahu bekas dari wilayah Desa Sidolaju akan di kirim untuk menggantikan perahu tersebut.
Masih terkait dengan wilayah Kec Pitu yang transfortasi penyeberanganya bocor ,Jalan utamanya pun sangat rusak parah mulai dari Pasar Desa Pitu sampai dengan ke desa Papungan. Pernah terjadi insiden kecelakaan sampai korban tewas di tempat gara-gara di bonceng suaminya jatuh dari motor menghindari jalan berlobang , kejadian itu terjadi pada hari kemerdekaan RI tanggal (17/8/2013) di Jl.Raya Cantel Ngawi , korban bernama Suherni (32) namun sampai sekarang dari dinas terkait belum ada tindakan untuk perbaikan jalan.
Di tambah lagi jembatan penghubung dari Desa Papungan menuju arah Desa Karanggeneng ambrol , sebelum terjad ambrol jembatan tersebut warga masyarakat Kec Pitu yang mayoritas petani Tebu mempergunakan akses jembatan tersebut untuk mengangkut hasil panenan Tebunya dan karena kondisi ambrol warga sekitar harus memutar arah yang lebih jauh dan harus melewati jalan perbukitan yang sangat terjal dan penuh resiko dari keamanan.(Byaz)
Redaks@Suryajagad.com