Suryajagad.Net – Ngawi merupakan lumbung padi di Jawa Timur dan pada bulan Juni 2014 Proses pemetikan hasil padi yang telah tua dan menguning. Panen merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh para petani. Setelah sekian lama mengolah lahan, menanam bibit, menyiangi, memupuk.
Sabtu (14/06/2014) panen padi di Desa Kersoharjo Ngawi dilakukan dengan
penuh kerukunan dan kebersamaan. Secara kultural, panen dalam masyarakat
agraris sering menjadi alasan untuk mengadakan festival dan perayaan.
Panen pada masa kini dapat dilakukan dengan mesin pemanen seperti combine harvester tetapi dalam budi daya yang masih tradisional atau setengah trandisional orang masih menggunakan sabit. Panen tanpa mesin merupakan salah satu pekerjaan dalam budi daya yang paling memakan banyak tenaga kerja.
Panen pada masa kini dapat dilakukan dengan mesin pemanen seperti combine harvester tetapi dalam budi daya yang masih tradisional atau setengah trandisional orang masih menggunakan sabit. Panen tanpa mesin merupakan salah satu pekerjaan dalam budi daya yang paling memakan banyak tenaga kerja.
Pada panen kali ini harga gabah kering sawah
kisaran Rp 3,700 perkilogramnya namun mutu gabah agak kurang bagus.
“Banyak padi yang rusak, padahal pada musim panen
lalu setiap hektare bisa menghasilkan 5-7 ton. Penurunan hasil panen pada bulan
ini salah satu penyebabnya adalah cuaca yang tidak menentu, pada saat awal
tanam padi tidak mendukung seperti terjadi banyak hujan pada waktu malam hari
dan terserang Hama, Sehingga membuat bunga padi banyak yang rusak dan isinya
pun menjadi Kopong mengakibatkan hasil panen turun” Ujar Katno
Lebih lajut Katno
(50) petani Padi tersebut mengatakan, hasil panen yang di peroleh para
Petani pada musim panen bulan ini langsung dijual dengan harga Rp. 3.700,-
per Kg, sedangkan pada musim lalu bisa mencapai
dengan harga jual Rp.4.000,- Per Kg, Mungkin saya juga agak susah untuk
mengelola lebih lanjut mengakui bahwa penen pada musim ini mengalami
penurunan hasil panen selain akibat cuaca juga ada serangan hama dan penyakit,
dan kami berharap kepada pemerintah agar bisa membantu berupa obat-obatan yang
di khususkan untuk pembasmi Hama, Penuh Dengan Harapan.nya, namun apalah daya yang namanya perekonomian ada untung dan Rugi,
”jelasnya. (Byaz)