Suryajagad.Net - Sesungguhnya
orang yang berhasil di bulan Ramadhan adalah mereka yang ketika Ramadhan
mempergunakan detik-detik waktunya untuk ketaatan. Ia lalui siang hari bulan
Ramadhan dengan puasa dan menjaga adab-adabnya.
Dan di malam harinya ia gunakan
waktunya untuk sholat dan membaca al-Qur’an. Mulutnya senantiasa basah dengan
dzikir ke pada Allah. Bahkan linangan air mata taubatnya senantiasa mengalir di
sepertiga malam terakhir.
Bukan sekedar itu, ia senantiasa
berusaha istiqomah menjaga amalannya di luar Ramadhan. Selalu meningkatkan
ketakwaan dengan memperdalam keilmuan.
Dan ia tidak ridho jika -jalinan
iman yang ia rajut susah payah cerai-berai dengan perginya bulan Ramadhan.
Namun demikian ia tetap takut jika amalannya tidak diterima. Begitu juga selalu
khawatir jikalau amalan-nya tidak ikhlas karena Allah.
Berkata Ali bin Abi Tholib: “Jadilah
engkau orang-orang yang lebih memikirkan bagaimana diterimanya suatu amalan
dari pada memikirkan untuk beramal itu sendiri. Tidakkah engkau mendengar Allah
berfirman, “Sesungguhnya Allah hanya menerima suatu amalan dari orang-orang
yang bertakwa.” (QS AL MAIDAH (5):27).”
Dahulu para salafus sholih pun
senantiasa berdoa selama setengah tahun (setelah Ramadhan) agar diterima amal
ibadahnya, dan setengah tahun berikutnya berdoa agar dipertemukan dengan
Ramadhan berikutnya. Semoga semua amalan kita di terima di sisi Allah. (Sumber)