Suryajagad.Net
- Puasa sering menjadi alasan turunnya produktivitas. Pekerja jadi lemas,
malas, dan mengantuk. Konsentrasi pun menguap entah ke mana. Inginnya segera
jam bekerja segera berakhir. Saat puasa, tubuh memang tidak mengonsumsi apapun
selama lebih dari 12 jam. Namun bukan berarti boleh bermalas-malasan sampai
waktu berbuka tiba. Jika tubuh lemas, mungkin makan sahurnya yang salah.
Berikut kesalahan yang mungkin dilakukan saat
sahur.
Jangan konsumsi banyak karbohidrat saat sahur.
Sebaiknya, sahur dengan makanan berprotein tinggi. Tubuh butuh itu untuk
menjaga energi sekaligus kadar gula darah. Telur, kacang-kacangan, dan susu kedelai
bisa menjadi menu pilihan.
Porsi Sesuaikan porsi dengan kebutuhan lambung
dan tubuh. Jangan terlalu banyak, juga jangan terlalu sedikit. Terlalu banyak
bisa membuat tubuh cepat mengantuk. Sedang terlalu sedikit, atau bahkan tidak
sahur sama sekali, membuat gula darah drop dan kinerja tubuh menurun. Adrenal
akan meminta kortisol lebih. Jika kortisol kritis, merasa gelisah dan
kelelahan.
Alergi Alergi makanan tidak selalu diindikasikan
melalui gatal, ruam, atau timbulnya jerawat. Kadang ada makanan yang
menimbulkan gas di dalam perut, nyeri sendi, atau bahkan menurunkan energi. Energi
gluten misalnya, bisa menyebabkan kembung, migrain, kelelahan, dan kelainan
autoimun bagi sebagian orang. Susu pun bisa mengakibatkan masalah pencernaan
dan penurunan energi.
Mengonsumsi gula saat sahur bukan meningkatkan
energi sepanjang hari namun sebaliknya selain bisa menimbun lemak dan
menyebabkan diabetes, gula justru bisa menyebabkan penurunan besar energi. Serat
dan protein lebih bisa menjaga energi lebih lama. Lengkapi dengan almond atau
apel. Mampu membuat kenyang lebih lama dan juga akan membantu agar lebih fokus
serta waspada tidak mudah lemas.(Byaz)