Suryajagad.Net - Beberapa
jam lagi kita akan melakukan pemilihan Presiden. Tentunya kita harus selektif dalam menentukan
pilihan. Pemimpin negara adalah faktor penting dalam kehidupan bernegara. Jika
pemimpin negara itu jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyatnya akan
makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, serta mendzalimi rakyatnya,
niscaya rakyatnya akan sengsara.
Oleh karena itulah Islam memberikan
pedoman dalam memilih pemimpin yang baik. Dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala
memerintahkan ummat Islam untuk memilih pemimpin yang baik dan beriman:
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimmpin (mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagiaa yang
lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada oarng-orang yang zalim ” (QS. Al-Maidah: 51)
“Hai orang2 yang beriman!
Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu,
jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara
kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka mereka itulah orang2 yang zalim”
(At Taubah:23)
“Janganlah orang2 mukmin mengambil
orang2 kafir jadi pemimpin, bukan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian,
bukanlah dia dari (agama) Allah sedikitpun…” (Ali Imran:28)
Selain beriman, seorang pemimpin
juga harus adil:
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata,
bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “ada tujuh golongan manusia yang kelak akan
memperoleh naungan dari Allah pada hari yang tidak ada lagi naungan kecuali
naungan-Nya, (mereka itu ialah):
1. Imam/pemimpin yang adil
2. Pemuda yang terus-menerus hidup dalam beribadah kepada
Allah
3. Seorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid
4. Dua orang yang bercinta-cintaan karena Allah, berkumpul
karena Allah dan berpisah pun karena Allah
5. Seorang pria yang diajak (berbuat serong) oleh seorang
wanita kaya dan cantik, lalu ia menjawab “sesungguhnya aku takut kepada Allah”
6. Seorang yang bersedekah dengan satu sedekah dengan amat
rahasia, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh
tangan kanannya
7. Seorang yang selalu ingat kepada Allah (dzikrullâh) di
waktu sendirian, hingga melelehkan air matanya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai
saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa…” (Q.s. Al-Maidah 5:
Keadilan yang diserukan al-Qur’an
pada dasarnya mencakup keadilan di bidang ekonomi, sosial, dan terlebih lagi,
dalam bidang hukum. Seorang pemimpin yang adil, indikasinya adalah selalu
menegakkan supremasi hukum; memandang dan memperlakukan semua manusia sama di
depan hukum, tanpa pandang bulu.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap
dirimu sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin,
Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya”. (Qs. An-Nisa; 4: 135)
“Barang siapa melihat kemungkaran, maka
hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah
dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian
itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)
Memilih pemimpin yang bisa
mempersatukan ummat, bukan yang fanatik terhadap kelompoknya sendiri. Harus ada
beberapa sifat baik yang harus dimiliki para pemimpin seperti sifat para Nabi,
yaitu: Amanah (dapat dipercaya), Siddiq (benar), Fathonah (cerdas/bijaksana),
serta tabligh (berkomunikasi dgn baik dgn rakyatnya). Sifat di atas juga harus
dimiliki oleh pemimpin yang kita pilih.
Pilih pemimpin yang amanah, sehingga
dia benar-benar berusaha mensejahterakan rakyatnya. Bukan hanya bisa menjual
aset negara atau kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan pribadi dan
kelompoknya. Pilih pemimpin yang cerdas, sehingga dia tidak bisa ditipu oleh
anak buahnya atau kelompok lain sehingga merugikan negara. Pemimpin yang cerdas
punya visi dan misi yang jelas untuk memajukan rakyatnya. (Byaz)