Suryajagad.Net Banyuwangi - Pemudik
yang menuju Banyuwangi bakal dijamu oleh pemerintah daerah setempat. Kuliner
khas lokal sudah disiapkan, dan semuanya gratis. Tidak hanya bagi warga yang sedang mudik,
jamuan ini juga bisa dinikmati mereka yang meskipun hanya melintas di
Banyuwangi untuk menuju Pulau Bali atau daerah lain sekitar Banyuwangi.
Beragam kuliner lokal dengan cita rasa menggoda yang disajikan, mulai dari rujak soto, pecel rawon, hingga nasi tempong. Selain itu, ada penganan ringan khas lokal seperti bagiak dan sale pisang.
Dalam kutipan Detik.com Bupati Banyuwangi menjelaskan , " Jamuan untuk pemudik dan perantauan ini sudah jadi tradisi. Pemerintah daerah memborong kuliner lokal untuk disuguhkan kepada mereka," ujar Abdullah Azwar Anas, (27/07/2014)
Bupati Anas mengatakan, jamuan tersebut merupakan bagian dari upaya mengonsolidasikan kekuatan dan potensi warga Banyuwangi yang tinggal di luar kota dan kini sedang mudik ke kampung halamannya. Berbagai latar belakang profesi warga Banyuwangi dioptimalkan untuk membantu perkembangan daerah berjuluk "The Sunrise of Java" tersebut.
Ditambahkan lagi "Kami terinspirasi oleh gerakan Diaspora Indonesia yang berhasil mengonsolidasikan ribuan WNI di luar negeri dengan beragam profesi. Katakanlah ini disebut "Banyuwangi Minded", di mana pun para warga berada, di berbagai kota atau di luar negeri, tetap bisa berpikir dan berkontribusi untuk Banyuwangi," ungkapnya
Beragam kuliner lokal dengan cita rasa menggoda yang disajikan, mulai dari rujak soto, pecel rawon, hingga nasi tempong. Selain itu, ada penganan ringan khas lokal seperti bagiak dan sale pisang.
Dalam kutipan Detik.com Bupati Banyuwangi menjelaskan , " Jamuan untuk pemudik dan perantauan ini sudah jadi tradisi. Pemerintah daerah memborong kuliner lokal untuk disuguhkan kepada mereka," ujar Abdullah Azwar Anas, (27/07/2014)
Bupati Anas mengatakan, jamuan tersebut merupakan bagian dari upaya mengonsolidasikan kekuatan dan potensi warga Banyuwangi yang tinggal di luar kota dan kini sedang mudik ke kampung halamannya. Berbagai latar belakang profesi warga Banyuwangi dioptimalkan untuk membantu perkembangan daerah berjuluk "The Sunrise of Java" tersebut.
Ditambahkan lagi "Kami terinspirasi oleh gerakan Diaspora Indonesia yang berhasil mengonsolidasikan ribuan WNI di luar negeri dengan beragam profesi. Katakanlah ini disebut "Banyuwangi Minded", di mana pun para warga berada, di berbagai kota atau di luar negeri, tetap bisa berpikir dan berkontribusi untuk Banyuwangi," ungkapnya
Berharap dengan jamuan kuliner tradisional tersebut akan
membangun cerita positif tentang Banyuwangi. Daerahnya kini memang sedang giat
berbenah untuk menjadi destinasi wisata dan investasi. (Sumber)