Suryajagad.Net - Kepolisian Resor Ngawi, Jawa Timur, mengoperasikan satu pesawat tanpa awak, hellycam untuk memantau arus lalu lintas selama mudik dan balik Lebaran.
" Alat ini dikendalikan dua operator dari anggota Polres. Gunanya membantu kami mendeteksi pergerakan lalu lintas dari atas," tegas Kapolres Ngawi Ajun Komisaris Besar Valentino Alfa Tatareda,( 23/07/2014)
Dengan pemantauan dari atas, menurut dia, maka akan semakin memudahkan polisi dalam mendeteksi potensi kemacetan lalu lintas. Di saat tanda-tanda terjadinya hambatan perjalanan kian tampak, petugas dari satuan lalu lintas polres akan berusaha mengantisipasinya. Bahkan, ketika kemacetan di jalur penghubung Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah itu mulai terjadi, petugas mampu mengurainya lebih cepat.
Dalam rilisan Tempo.co Kapolres Ngawi mengatakan ada beberapa lokasi yang dinyatakan rawan macet, yakni pertigaan Gendingan, Kecamatan Widodaren; Pasar Samben, Kecamatan Karangjati; Pasar Kedungprahu, Kecamatan Padas, dan Pasar Cangakan, Kecamatan Kasreman. Di titik-titik kemacetan itulah hellycam akan dioperasikan.
" Alat ini dikendalikan dua operator dari anggota Polres. Gunanya membantu kami mendeteksi pergerakan lalu lintas dari atas," tegas Kapolres Ngawi Ajun Komisaris Besar Valentino Alfa Tatareda,( 23/07/2014)
Dengan pemantauan dari atas, menurut dia, maka akan semakin memudahkan polisi dalam mendeteksi potensi kemacetan lalu lintas. Di saat tanda-tanda terjadinya hambatan perjalanan kian tampak, petugas dari satuan lalu lintas polres akan berusaha mengantisipasinya. Bahkan, ketika kemacetan di jalur penghubung Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah itu mulai terjadi, petugas mampu mengurainya lebih cepat.
Dalam rilisan Tempo.co Kapolres Ngawi mengatakan ada beberapa lokasi yang dinyatakan rawan macet, yakni pertigaan Gendingan, Kecamatan Widodaren; Pasar Samben, Kecamatan Karangjati; Pasar Kedungprahu, Kecamatan Padas, dan Pasar Cangakan, Kecamatan Kasreman. Di titik-titik kemacetan itulah hellycam akan dioperasikan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi Ajun Komisaris Lamudji menambahkan,hellycam tersebut dilengkapi dengan kamera pemantau yang mampu menampakkan situasi arus lalu lintas lantaran terkoneksi dengan layar monitor. Hellycam bantuan Korps Lalu
Lintas Polri bermerek Phantom ini mampu terbang selama 20 menit dengan ketinggian maksimal satu kilo meter.
“ Hellycam tersebut mampu bergerak ke kiri, kanan, depan, maupun belakang dengan jarak maksimal satu setengah
kilometer dan dikendalikan melalui remote control,” jelas Lamudji. (Sumber)