***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » , » Aroma Melati Berdarah Di Malam Kamis

Aroma Melati Berdarah Di Malam Kamis

Written By Byaz.As on Sabtu, 30 Agustus 2014 | 21.11


Suryajagad.Net - Malam ini suasana begitu sepi padahal jarum jam baru menunjukkan pukul 19.30.Rumah kosku penghuninya hanya tinggal aku seorang karena bapak dan ibu kosku mengantar tetangga yang pindahan rumah tadi siang.Sementara Rani teman kosku satu – satunya pulang ke rumahnya siang tadi. Aku sedang asyik menyalin catatan pelajaran ketika tiba – tiba bau harum semerbak bunga melati menerpa hidungku. “ Tumben bau bunga melati , “ kataku dalam hati. “ Malam apa sich sekarang. Lalu aku lihat kalender yang ada di hadapanku. “ Malam Kamis,kok aneh sich malam – malam kamis kok bau bunga melati,” kataku tak mengerti. Bau harum bunga melati itu begitu semerbak. Tak lama kemudian bau bunga melati itupun hilang dengan sendirinya.Akupun melanjutkan menyalin catata pelajaranku sambil menunggu bapak dan ibuku datang.

Keesokan harinya,tiba – tiba saja mendadak aku ingin pulang ke rumah orang tuaku dan siang itu setelah minta ijin ibu kos akupun pulang ke rumahku diantar salah seorang temanku naik motor. Di jalan menuju ke rumah,aku berpapasan dengan kakakku. “ Mau ke mana mbak,kok buru – buru,?” tanyaku. “ Mau kembali ke kos – kosan,” jawab kakakku. “ Eh,itu tadi temanmu si Anya kan,” tanya kakakku. “ Ya,kenapa mbak,? Tanyaku. “Waduh,tahu gitu nebeng aku tadi,” kata kakakku. “ Ya,mana tahu kalau sampean mau nebeng,” kataku. “ Ya sudahlah,aku buru – buru nich,takut kemalaman,” kata kakakku. “ Ya,hati – hati,” kataku.

Melewati rumah tetanggaku,akupun menoleh dan sekilas ku lihat temankku Edy tampak duduk di ruang tamu.Akupun tersenyum ke arahnya sambil mengganggukkan kepala dan dib alas oleh temanku itu dengan senyuman dan anggukan pula. Hanya semalam aku menginap di rumah orang tuaku. Pagi itu di saat aku berangkat sekolah,di depan mushola kembali aku bertemu dengan Edy temanku. Aku tersenyum ke arahnya dan lagi – lagi dib alas dengan senyuman dan anggukan oleh Edy. Hari – hari berlalu seperti biasa sampai pada suatu hari, Senin pagi karena takut terlambat ke sekolah aku naik ojek dari rumahku ke sekolah.

Dalam perjalanan aku ngobrol sama tukang ojek yang masih tetanggaku itu. ,” Eh,kok kampung kita jadi sepi yo sekarang,” kataku memulai percakapan. “Ya,apalagi semenjak,” jawab Fauzan si tukang ojek. “ Semenjak apa kok gak diteruskan kata – katanya,” kataku penasaran. “ Itu semenjak Edy meninggal ,” kata Fauzan. “ Edy,Edy meninggal,kapan ?” tanyaku penasaran. “Wah,kapan yak ok aku lupa,” jawab Fauzan. “Mungkin sabtu kemarin yo karena waktu aku pulang hari kamis lalu aku masih ketemu Edy kok,”kataku. “ Mungkin,” jawab Fauzan.Percakapan terhenti karena aku telah sampai di depan sekolahku,Setelah membayar ongkos ojek akupun masuk ke halaman sekolahku.

Seminggu kemudian ketika pulang ke rumah,aku bertanya kepada ibukku tentang kematian Edy. “ Bu,aku dengar katanya Edy meninggal,kapan bu?,”. “ Siapa yang memberitahumu kalau Edy meninggal,” tanya ibuku. “Fauzan tukang ojek. “Oh,kata ibuku. “ Fauzan meninggal hari Rabu siang seminggu yang lalu,” kata ibuku. 

“ Hari Rabu,seminggu yang lalu,ibu bohong ya,” kataku tak percaya. “ Bohong bagaimana,” tanya ibuku tak mengerti. “ Ya,tadi ibu bilang kalo Edy meninggal hari Rabu seminggu yang lalu padahal Kamis siang dan Jumat pagi aku masih ketemu Edy,” kataku. Ibuku tampak terkejut mendengar kata – kataku. “Masak?”. “ Ya bu,” jawabku. “ Makanya mulai sekarang kalau ada orang yang meninggal tolong aku di beri tahu biar kejadian ini tak terulang lagi. Sejak saat itu tiap ada tetangga yang meninggal aku pasti di beri tahu. Aku sendiri juga tak menyangka kalau Edy yang ketemu aku waktu itu ternyata sudah meninggal. Selamat jalan teman,selamat jalan,semoga kau tenang di alam sana. (Bersambung)


Pengirim Cerpen : Handayani
Editor Cerpen     : Byaz
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad