Suryajagad.Net - Wisata
sejarah dan spiritual merupakan identitas budaya suatu suku bangsa, karena di
dalamnya terkandung peri kehidupan yang mengakar pada kepribadian bangsa. Dalam
tradisi dan adat membentuk budaya yang khas, termasuk dalam lingkungan hidup
tempat bangunan dan arsitektur di dalamnya. Manusia telah memberikan arsitektur
dan membentuk ’wilayah budaya’ dengan tradisi dan adat istiadat serta
kepercayaan.
Terkadang mitos keberadaan suatu sejarah dan legenda kisah
yang sangat fenomenal menjadi polemic ditengah masyarakat dan juga terkadang
salah mengartikan keberadaannya. Dan ironis , mitos keberadaan sendang yang
diyakini tempat bertemunya 7 bidadari dengan Jaka Tarub yang berada di Desa
Widodaren Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi terabaikan.
Konon pengembaraan Jaka Tarub meninggalkan misteri di tempat
ini . Bangunan yang didirikan di petilasan dianggap sebagai simbol persinggahan
Jaka Tarub , juga keberadaan sendang diyakini sebagai tempat mandi sembilan bidadari
. Adapun kebenaran legenda Jaka Tarub sendiri masih sulit diungkapkan . Bukan
mustahil pengembaraan Jaka Tarub ke beberapa tempat selalu meninggalkan cerita .
Kisah
ini berputar pada kehidupan tokoh utama yang bernama Jaka Tarub ("pemuda
dari Tarub"). Setelah dewasa ia digelari Ki Ageng Tarub. Ki Ageng Tarub
adalah tokoh yang dianggap sebagai leluhur dinasti
Mataram dinasti yang menguasai politik tanah Jawa - sebagian atau seluruhnya -
sejak abad ke-17 hingga sekarang. Menurut sumber masyarakat di desaWidodaren,
Gerih, Ngawi peristiwa ini terjadi di desa tersebut.
Sebagai bukti masyarakat setempat percaya
karena terdapat petilasan makam Jaka
Tarub di desa tersebut. Rata-rata
masyarakat setempat yang sudah lanjut usia tahu jalan cerita Jaka Tarub dengan 7 bidadari. Nama desa Widodaren
itu dipercayai masyarakat setempat berasal dari kata widodari yang berarti
dalam bahasa Indonesia adalah bidadari. Di desa ini juga terdapat sendang yang
konon dulu adalah tempat para bidadari mandi dan Jaka Tarub mengambil selendang salah satu
bidadari. (Byaz)