Suryajagad.Net
- Warga Dusun Betro, Desa
Sembung, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,digemparkan dengan
tragedi mirip lagu berjudul Bang Toyib.Tak tahan dengan penderitaan akibat
suami jarang pulang,Susanti, 20 tahun, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung
diri di rumahnya.
Ironisnya lagi, Susanti mengajak serta
anaknya, Alfaril Setia Pratama, yang masih berusia 3 bulan, tewas di tali dari
kain yang dirangkainya itu. Tubuh keduanya ditemukan menggantung dalam kamarnya, dalam rilisan Tempo.co (4/9/2014)
“Leher mereka tercekik kain yang ditalikan
pada kayu,” kata Suparno, warga desa setempat saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Suparno, orang yang pertama kali
mengetahui peristiwa itu adalah Suminah, 45 tahun, nenek Alfaril, sekitar pukul
16.30 WIB. Saat itu Suminah baru pulang kerja sebagai buruh pembungkus kerupuk
di rumah tetangganya. Sembari berteriak dan menangis nenek itu menggendong
Alfarial menuju pusat kesehatan masyarakat yang berjarak sekitar 100 meter dari
rumahnya.
Sejumlah warga yang mendengar teriakan
minta tolong mendekati Suminah. “Belum tiba di puskemas, bayi yang digendong
sudah tidak bernapas,” ujar Suparno.
Warga dan perangkat desa setempat akhirnya
melaporkan peristiwa itu kepada polisi. Tak berselang lama petugas dari
Kepolisian Sektor Karangjati mendatangi lokasi kejadian. Dari tempat tersebut
disita sejumlah barang bukti, yakni dua kain yang digunakan gantung diri dan
tujuh lembar kertas bertuliskan curahan hati Susanti.
“Membaca isi tulisan di kertas tersebut
penyebab bunuh diri ini karena korban kecewa dengan suaminya yang jarang pulang
dan tidak pernah memberi kabar,” kata Kepala Polsek Karangjati Ajun Komisaris
Budi Cahyono.
Berdasarkan keterangan saksi, Budi
melanjutkan, suami Susanti yakni Heri, 23 tahun, terakhir pulang pada Lebaran
lalu. Saat itu, Heri hanya meninggalkan uang belanja kepada istrinya Rp 100 ribu.
“Si lelaki ini kerjaanya serabutan, kadang sebagai buruh tani dan kuli bangunan
di wilayah Madiun. Tapi, jarang sekali pulang,” ujar Budi. (sumber )