Suryajagad.Net - ISIS atau Gerakan negara Islam Irak dan Suriah yang tengah menggemparkan dunia internasional tidak lepas dari perhatian Presiden SBY. Di saat kebanyakan masyarakat Indonesia berlibur. Presiden SBY menggelar rapat terbatas untuk membahas tindakan proaktif Indonesia menanggapi berkembangnya isu ISIS yang membuat gaduh masyarakat dunia.
“ Meskipun kita tahu ini hari libur, negara tidak mengenal hari
libur, state never sleep, Jangan kita terlena ‘yang berbahaya itu di luar
negeri’. Apabila kita tidak waspada, bisa juga terjadi di negeri itu,” ungkap
Presiden SBY saat memimpin rapat terbatas Minggu (14/9/2014)
Dalam rilisan akun Pribadi SBY dijejaring sosial ditegaskan, Untuk
mencegah hal tersebut, Presiden SBY menginstruksikan 8 tindakan proaktif yang
akan diterapkan Indonesia untuk mencegah merebaknya pengaruh ISIS di dalam
negeri dan melindungi warga negara Indonesia dimanapun ia berada.
Dalam konferensi pers usai rapat, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan bahwa Presiden telah menginstruksikan pengawasan terhadap WNI yang berangkat ke Timur Tengah, memperketat pengeluaran paspor dan visa WNI ke Timur Tengah, memonitori WNI yang terdaftar dalam jaringan ISIS di Suriah, memonitor nama-nama dalam inventarisasi Polri yang berada di Suriah, mengawasi WNA yang berada di Indonesia, memperketat pengawasan napi teroris, melakukan pengawasan pada wilayah-wilayah sumber radikalisasi serta pencegahan dengan pendekatan non-kekerasan agar masyarakat tidak terpengaruh dan tindakan tegas untuk terorisme. (Sumber)
Dalam konferensi pers usai rapat, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan bahwa Presiden telah menginstruksikan pengawasan terhadap WNI yang berangkat ke Timur Tengah, memperketat pengeluaran paspor dan visa WNI ke Timur Tengah, memonitori WNI yang terdaftar dalam jaringan ISIS di Suriah, memonitor nama-nama dalam inventarisasi Polri yang berada di Suriah, mengawasi WNA yang berada di Indonesia, memperketat pengawasan napi teroris, melakukan pengawasan pada wilayah-wilayah sumber radikalisasi serta pencegahan dengan pendekatan non-kekerasan agar masyarakat tidak terpengaruh dan tindakan tegas untuk terorisme. (Sumber)