Suryajagad.Net - Kemarau
panjang yang saat sekarang melanda di wilayah Ngawi dan sekitarnya ini mulai di
rasakan oleh warga yang berada di daerah pinggiran menjadi korban pertama
dampak kekeringan. Belasan ribu hektar tanaman padi yang layu akibat kekurangan
air dan kemungkinan terancam gagal panen.
Wilayah
yang kena dampak kekeringan meliputi, Kecamatan Pitu, Padas, Bringin,
Kedunggalar, Walikukun, Jogorogo,Geneng,Gerih. Untuk mendapatkan air para petani
harus mengeluarkan rupiah yang tidak sedikit guna pembelian solar dan para petani mengandalkan sumur bor namun sekitar tiga minggu ini debit airnya sudah menurun drastis.
Kemungkinan
besar permukaan sumber air
yang ada didalam mulai berkurang, membuat
petani habis kehilangan akal. Penggalianpun
dilakukan untuk memperoleh sumber mata air namun banyak yang sia-sia dan hanya berharap
musim hujan segera datang.
“ Jangankan
untuk mengairi sawah, untuk keperluan keseharian dirumah sumber air sudah kecil,berharap
hujan akan segera turun,” ujar Saidi petani Desa Banjaransari (25/09/2014)
Ditambahkan,
kemungkinan hasil panen kali ini sangat turun drastis dan tidak sesuai dengan
biaya untuk perawatan. Dalam usia padi yang sudah hampir 70 hari banyak tanaman
padi yang layu karena kurangnya air,”jelasnya.
Sementara
itu sungai yang berada di Desa Banjaransari sudah kering tidak ada airnya sama
sekali, dan debit air di Bengawan Madiunpun juga sudah menipis. Menurut BMKG
Juanda Jawa Timur pridiksi hujan terjadi pada awal bulan November 2014.(Byaz)
SILAHKAN TONTON LIVE KONDISI KEKERINGAN YANG MEMBUAT PETANI MERADANG KLIK DI SINI BSDJ TV STREAMING
SILAHKAN TONTON LIVE KONDISI KEKERINGAN YANG MEMBUAT PETANI MERADANG KLIK DI SINI BSDJ TV STREAMING