***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » » Mengalah Demi Keharmonisan

Mengalah Demi Keharmonisan

Written By Byaz.As on Minggu, 23 November 2014 | 22.30

Suryajagad.Net - Ketika kejujuran dalam membina sebuah hubungan mulai terkoyak alasan klasikpun terlontarkan. Namun sepandai apapun menyembunyikan urusan perasaan yg berkaitan dengan hati tidak mudah untuk dibohongi.

Manakala kehambaran sudah dirasakan dalam meracik bumbu special keharmonisan tidak cukup dengan kata sayang , cinta dan kangen. Akan tetapi yg dibutuhkan saling mengerti memahami bukan dengan alasan klasik sebuah kesibukan rutinitas.
Terkadang terdamparnya sebuah hubungan karena faktor egois , merasa apa yg telah dilakukan segalanya benar. Dan untuk mengatasi krisis kepercayaan tersebut langkah pertama apa yg harus di lakukan mengalah demi keharmonisan.

Mengalah bukan berarti kalah atau kita bersalah. Dengan terlebih dahulu minta maaf atau mengakui kesalahan, bahkan jika sebenarnya kita sama sekali tidak bersalah. Hal tersebut dapat meredakan emosi pasangan. Biarkan pasangan kita tenang terlebih dahulu baru kemudian jelaskan dengan sebenar-benarnya tentang semua yang belum dia mengerti. Cari waktu dan tempat yang tepat agar komunikasi bisa dilakukan dengan tenang. Sekali lagi, sebisa mungkin usahakan tidak beradu argument.

Saat masa pacaran atau mencari kecocokan hati , namanya  sering bertengkar karena saling mempertahankan ego masing-masing sudah menjadi hal yang biasa. Namun untuk mempertahankan sebuah hubungan yang telah terbina bukan saat yang tepat untuk tetap mempertahankan ego tersebut. Buang jauh-jauh kebiasaan buruk tersebut karena akan berdampak pada keharmonisan . Saling intropeksi diri. Prioritas utama saat ini adalah bagaimana caranya mempertahankan keutuhan keharmonisan dan menghadirkan kerukunan di dalamnya, bukan mencari siapa yang benar dan siapa yang bersalah.

Saat perselisihan ataupun kesalahpahaman terjadi jangan pernah libatkan orang lain untuk mediator.  Hal ini tidak dianjurkan karena apa yang kita pahami tidak akan bisa dipahami 100 % oleh orang lain. Selesaikan secara dewasa tanpa harus meminta bantuan orang lain. Kalau toh segala cara sudah dilakukan namun juga tetap menemui jalan buntu. Kembali lagi tegaskan namanya membina suatu hubungan itu ibarat membuat pelangi. Bisa disebut pelangi karena adanya perbedaan warna yang saling berdampingan. Begitu juga dalam membina suatu hubungan yang pasti masing-masing beda karakter dan keinginan. Jadikan sebuah perbedaan seperti pelangi saling menghormati,mengerti dan memahami. Solusi terakhir Jika menjadi bagian selalu ada perselisihan lebih baik menjadi teman namun tetap bergandengan tangan. (Byaz)
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad