Suryajagad.Net - Ketika kejujuran dalam
membina sebuah hubungan mulai terkoyak alasan klasikpun terlontarkan. Namun
sepandai apapun menyembunyikan urusan perasaan yg berkaitan dengan hati tidak
mudah untuk dibohongi.
Manakala kehambaran sudah dirasakan dalam meracik bumbu special keharmonisan tidak cukup dengan kata sayang , cinta dan kangen. Akan tetapi yg dibutuhkan saling mengerti memahami bukan dengan alasan klasik sebuah kesibukan rutinitas.
Manakala kehambaran sudah dirasakan dalam meracik bumbu special keharmonisan tidak cukup dengan kata sayang , cinta dan kangen. Akan tetapi yg dibutuhkan saling mengerti memahami bukan dengan alasan klasik sebuah kesibukan rutinitas.
Terkadang
terdamparnya sebuah hubungan karena faktor egois , merasa apa yg telah dilakukan segalanya
benar. Dan untuk mengatasi krisis kepercayaan tersebut langkah pertama apa yg
harus di lakukan mengalah demi keharmonisan.
Mengalah bukan berarti kalah atau kita bersalah. Dengan terlebih dahulu minta maaf atau mengakui kesalahan, bahkan jika sebenarnya kita sama sekali tidak bersalah. Hal tersebut dapat meredakan emosi pasangan. Biarkan pasangan kita tenang terlebih dahulu baru kemudian jelaskan dengan sebenar-benarnya tentang semua yang belum dia mengerti. Cari waktu dan tempat yang tepat agar komunikasi bisa dilakukan dengan tenang. Sekali lagi, sebisa mungkin usahakan tidak beradu argument.
Saat masa pacaran atau mencari kecocokan hati , namanya sering bertengkar karena saling mempertahankan ego masing-masing sudah menjadi hal yang biasa. Namun untuk mempertahankan sebuah hubungan yang telah terbina bukan saat yang tepat untuk tetap mempertahankan ego tersebut. Buang jauh-jauh kebiasaan buruk tersebut karena akan berdampak pada keharmonisan . Saling intropeksi diri. Prioritas utama saat ini adalah bagaimana caranya mempertahankan keutuhan keharmonisan dan menghadirkan kerukunan di dalamnya, bukan mencari siapa yang benar dan siapa yang bersalah.
Saat perselisihan ataupun kesalahpahaman terjadi jangan pernah libatkan orang lain untuk mediator. Hal ini tidak dianjurkan karena apa yang kita pahami tidak akan bisa dipahami 100 % oleh orang lain. Selesaikan secara dewasa tanpa harus meminta bantuan orang lain. Kalau toh segala cara sudah dilakukan namun juga tetap menemui jalan buntu. Kembali lagi tegaskan namanya membina suatu hubungan itu ibarat membuat pelangi. Bisa disebut pelangi karena adanya perbedaan warna yang saling berdampingan. Begitu juga dalam membina suatu hubungan yang pasti masing-masing beda karakter dan keinginan. Jadikan sebuah perbedaan seperti pelangi saling menghormati,mengerti dan memahami. Solusi terakhir Jika menjadi bagian selalu ada perselisihan lebih baik menjadi teman namun tetap bergandengan tangan. (Byaz)
Mengalah bukan berarti kalah atau kita bersalah. Dengan terlebih dahulu minta maaf atau mengakui kesalahan, bahkan jika sebenarnya kita sama sekali tidak bersalah. Hal tersebut dapat meredakan emosi pasangan. Biarkan pasangan kita tenang terlebih dahulu baru kemudian jelaskan dengan sebenar-benarnya tentang semua yang belum dia mengerti. Cari waktu dan tempat yang tepat agar komunikasi bisa dilakukan dengan tenang. Sekali lagi, sebisa mungkin usahakan tidak beradu argument.
Saat masa pacaran atau mencari kecocokan hati , namanya sering bertengkar karena saling mempertahankan ego masing-masing sudah menjadi hal yang biasa. Namun untuk mempertahankan sebuah hubungan yang telah terbina bukan saat yang tepat untuk tetap mempertahankan ego tersebut. Buang jauh-jauh kebiasaan buruk tersebut karena akan berdampak pada keharmonisan . Saling intropeksi diri. Prioritas utama saat ini adalah bagaimana caranya mempertahankan keutuhan keharmonisan dan menghadirkan kerukunan di dalamnya, bukan mencari siapa yang benar dan siapa yang bersalah.
Saat perselisihan ataupun kesalahpahaman terjadi jangan pernah libatkan orang lain untuk mediator. Hal ini tidak dianjurkan karena apa yang kita pahami tidak akan bisa dipahami 100 % oleh orang lain. Selesaikan secara dewasa tanpa harus meminta bantuan orang lain. Kalau toh segala cara sudah dilakukan namun juga tetap menemui jalan buntu. Kembali lagi tegaskan namanya membina suatu hubungan itu ibarat membuat pelangi. Bisa disebut pelangi karena adanya perbedaan warna yang saling berdampingan. Begitu juga dalam membina suatu hubungan yang pasti masing-masing beda karakter dan keinginan. Jadikan sebuah perbedaan seperti pelangi saling menghormati,mengerti dan memahami. Solusi terakhir Jika menjadi bagian selalu ada perselisihan lebih baik menjadi teman namun tetap bergandengan tangan. (Byaz)