Suryajagad.Net – Momentum hari pahlawan Tanggal 10 November 2014
menjadi trending topik di dunia maya . Dijejaring sosial twitter, Facebook,Instagram
dan jejaring social lainya. Semua menulis mengucapkan “ Selamat Hari Pahlawan “
namun semua kurangnya memahami makna dari hari pahlawan. Sebatas menulis dan
mengucapkan.
Sangat disayangkan mutu peringatan itu terasa menurun dari tahun ke
tahun, terutama generasi muda. Generasi muda sudah makin tidak menghayati makna
hari pahlawan. Hari Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya
mengedepankan unsur seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan
yang dipesankan oleh para pahlawan bangsa kita ini.
Akan sangat ironi bila memperingati
hari pahlawan sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai
perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, sebagai
generasi muda, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah
kepahlawanan dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Menghadapi
situasi seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala
bidang kehidupan
Diipilihnya Tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan karena pada hari itu
pasukan Indonesia melakukan perang pertama dengan pasukan asing setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kejadian itu menjadi satu pertempuran
terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi
simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. Pertempuran
tersebut terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur. Momentum peperangan di Surabaya
tersebut menjadi legitimasi peran militer dalam perjuangan merebut kemerdekaan.
Sehingga nilai kepahlawanan tersemat dalam sebuah perjuangan melawan agresi
militer.
Pada saat itu para pejuang hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya menggunakan bambu runcing. Namun hal itu tak menjadikan para pejuang kita gentar untuk melawan penjajah. Salah satu tokoh kunci yang terkenal pada saat perjuangan itu adalah Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. Itu merupakan sekilas tentang perjuangan para pahlawan bangsa ini dalam meperoleh kemerdekaan Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, seperti kata Bung Karno “Negara Yang Besar Adalah Yang tidak melupakan Jas Merah” Artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut. Para pahlawan rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita harus mampu mengenang dan menghargai pejuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia.
Pada saat itu para pejuang hanya mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya menggunakan bambu runcing. Namun hal itu tak menjadikan para pejuang kita gentar untuk melawan penjajah. Salah satu tokoh kunci yang terkenal pada saat perjuangan itu adalah Bung Tomo yang mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya. Itu merupakan sekilas tentang perjuangan para pahlawan bangsa ini dalam meperoleh kemerdekaan Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, seperti kata Bung Karno “Negara Yang Besar Adalah Yang tidak melupakan Jas Merah” Artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa tersebut. Para pahlawan rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa jasa mereka, kita tidak bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita harus mampu mengenang dan menghargai pejuangan, pengorbanan para pahlawan dan pemimpin bangsa yang menjadi simbol negara Indonesia.
Bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan, pahlawan untuk mewujudkan
Indonesia yang damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan Indonesia yang
bersih dan bebas korupsi. Negeri kita sedang diwarnai kasus korupsi yang sudah
mencapai stadium terakhir. Karena sudah melibatkan para pejabat tinggi dan yang
paling menyedihkan sudah melibatkan para penegak hukumnya sendiri. Dimana
semestinya mereka memposisikan diri sebagai pemberantas korupsi. Namun kini
justru kebalikan dari semua itu. Indonesia sangat membutuhkan orang-orang
berani untuk memberantas meningkatnya angka korupsi tersebut. Mengingat korupsi
merupakan akar dari kehancuran sebuah Negara.
Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. (Byaz)
Karekteristik seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk menjadi pahlawan. Karena itu, hari pahlawan tidak hanya pada 10 November, tetapi berlangsung setiap hari dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari kita berjuang paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita sendiri dan keluarga. (Byaz)