Suryajagad.Net - Meskipun telah mengakhiri masa jabatannya sebagai
Presiden ke-enam Republik Indonesia, SBY tetap menjadi magnet yang menarik
perhatian khalayak ramai. Jumlah kursi untuk para peserta kuliah umum yang
telah disediakan tampak tidak cukup menampung kehadiran mahasiswa. Antusiasme
untuk mendengarkan SBY terlihat dari banyaknya mahasiswa, yang rela berdiri
untuk langsung mendengarkan pandangan dan pengalaman SBY saat mengawal
reformasi Indonesia.
Kehadiran SBY kali ini adalah untuk memenuhi undangan sebagai pembicara dalam kuliah umum yang bertemakan “ Mengawal Reformasi “ . Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hdayatullah histeris saat melihat sosok SBY memasuk Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Seperti dalam rilisan page facebook.com/SBYudhoyono Rabu (10/12/2014)
Komaruddin
Hidayat selaku Rektor UIN. Selain itu, Komaruddin juga memandang SBY sebagai
seorang Professor, karena berhasil menyelesaikan masa jabatannya di terminal
yang benar dalam demokrasi.
Dalam kesempatan tersebut, SBY menjelaskan sepuluh
kondisi kehidupan bernegara mendorong sebuat reformasi. Diantaranya adalah
kekuasaan yang absolut, demokrasi yang lemah hingga cara-cara penegakan
stabilitas dan keamanan nasional yang represif dan eksesif. Selain itu, SBY
juga berbagi pengalamannya saat berkontribusi dalam mengawal proses reformasi
Indonesia.
“Sebagai ketua tim reformasi waktu itu, saya
ikut menyusun cetak biru yang ditujukan untuk menghentikan Dwifungsi ABRI, dan
kemudian kembali kepada fungsi pertahanan dan keamanan dalam arti yang luas.Tantangan
kedepan, Presiden dan pemerintahan harus tetap mengawal kehidupan demokrasi
yang sesuai dengan kehendak rakyat,” paparnya. (Byaz)