Suryajagad.Net - Meskipun Pemerintah kembali
menurunkan harga bahan bakar minyak premium dari Rp7.600 menjadi Rp6.600 per
liter. Harga itu akan berlaku pada Senin (19/01/2015) dini hari. Namun,
penurunan ini tidak akan berdampak pada penurunan harga pangan yang sudah
terlanjur naik.
Penurunan tersebut diumumkan
langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pada Jumat (16/01) siang.
Sebelumnya, pada awal tahun, pemerintah juga telah menurunkan harga premium
dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter. Selain premium, penurunan juga
terjadi pada bahan bakar solar yang berubah dari Rp7.250 per liter menjadi
Rp6.400 per liter.Dikutip dari Bbc.co.uk (17/01/2015)
Penurunan harga BBM ini merupakan
dampak dari sistem subsidi tetap mulai diterapkan pemerintah. Rendahnya
harga minyak dunia membuat subsidi permium dihapus dan solar hanya disubsidi
Rp1.000 per liter.
Sementara itu menurut Kepala
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, I
Kadek Dian Sutrisna Artha, mengatakan penurunan harga bahan bakar minyak ini
tidak akan membuat harga pangan dan transportasi ikut turun.
“Sekali harga meningkat karena
kenaikan bahan bakar minyak, harga itu tidak akan turun ketika tarif bahan
bakar minyak menurun. Itu yang disebut kekakuan harga atauprice rigidity,
penurunan harga bahan minyak juga tidak akan menyumbang pada penurunan inflasi.
,” ujar Kadek. (Byaz)