Suryajagad.Net - Warisan motivasi yang inspiratif
dari sosok Bob sadino seorang yang sesungguhnya muncul dari keluarga Kaya dan
mencoba merintis usaha nya dari nol lagi karena suatu keadaan . dalam menjalani
hidup yang penuh perjuangan hingga beliau sukses dalam dunia ekonomi menyisakan
banyak sekali kata kata bijak Bob sadino yang patut dan mengena apabila
dicermati dalam memulai suatu usaha maupun mencari jalan keluar dalam satu
masalah usaha.
Beliau sendiri juga sosok yang
taat beragama dengan satu saat istimewa dalam hidupnya dinyatakan adalah saat
saat Sholat berjamaah dengan anak istrinya , beliau juga sudah menjalankan
ibadah Haji yang enjadi rukun Islam yang pungkasan , maka semoga sempurna amal
ibadahnya yang telah beliau usahakan di dunia , juga ilmu ilmu dalam berusaha
semoga menjadi inspirasi orang banyak .
Berikut kata-kata motivasi dari
Bob Sadino:
"Mau kaya? berhentilah sekolah atau
berhentilah kuliah sekarang juga, and start action, karena ilmu di
lapangan lebih penting daripada ilmu di sekolahan atau kuliahan”.
“Orang ‘goblok’ biasanya lebih
berani dibanding orang ‘pintar’. Sebab, orang ‘goblok’ sering tidak berpikir
panjang atau banyak pertimbangan. Sedang orang ‘pintar’ terlalu banyak
pertimbangan”.
"Orang pintar belajar keras
untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh
berjuang keras secepatnya mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar
kerja".
"Dalam berbisnis, jangan
terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, bekerja
pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. Santai
saja, hilangkan semua beban, ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen,
keberanian mengambil peluang, pantang menyerah dan selalu belajar pada yang
lebih pintar serta selalu bersyukur".
"Silakan cari kegagalan,
cari kendala Anda. Saya mengalami segunung kegagalan, kendala dan keringat
dingin dan air mata darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan mencari jalan
keluarnya. Kegagalan adalah anugrah. Lalu, apa di balik kegagalan. Sukses adalah
titik kecil di atas segunung kegagalan".
Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa
sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”.
Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai
ibadah horizontal.
Terlalu Banyak Ide – Orang
“pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak
satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya
satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.
Miskin keberanian untuk memulai –
Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena
orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia
nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
Telalu Pandai Menganalisis –
Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide
bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai
break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih
cepat memulai usaha.
Ingin Cepat Sukses – Orang
“Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk
mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus
melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
Tidak Berani Mimpi Besar –
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa
dicapai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi
sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang
lain.
Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi –
Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu.
Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
Berpikir Negatif Sebelum Memulai –
Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif
tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat
banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus
segera berbisnis.
Maunya Dikerjakan Sendiri –
Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang
“bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu
orang lain.
Tidak Fokus – Orang “Pintar”
sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih
mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus
pada bisnisnya.
Tidak Peduli Konsumen –
Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya
sudah OKE berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang
“bodoh” ? Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
Abaikan Kualitas – Orang
“bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas itu keliru. Sedangkan orang
“pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu, makanya tidak menerima
kritik tentang kualitasnya.
Tidak Tuntas – Orang
“Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya
banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan
satu bisnisnya saja.
Tidak Tahu Pioritas – Orang
“Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam
waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh”? Yang paling
mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas.
Kurang Kerja Keras dan Kerja
Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja
keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain
sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
Mencampuradukan Keuangan –
Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan
mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
Mudah Menyerah – Orang
“Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke
bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya
pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
Melupakan Keluarga –
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai
menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.
Berperilaku Buruk – Setelah
menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang
yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri
diatas kakinya sendiri.
Ilmu Tidak Terbatas – Ilmu
memang berserakan dimana-mana diseluruh muka bumi ini, jauh lebih banyak
dibanding yang ada dalam gedung sekolah atau kampus. Bahkan seekor ayam pun
bisa memberikan ilmu [dan inspirasi] yang sangat berharga.
Memperkerjakan Bukan Melamar
Pekerjaan – Orang bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa
buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya agar semakin sukses dia harus
merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi jadi bosnya orang-orang pintar.
Secepatnya beraksi, tanpa perlu
sertifikasi – Orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan
secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya
mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar kerja.
Jangan Pikirkan, Tapi Lakukan –
Anda berpikir seribu mil, wah pasti terasa jauh. Sedangkan saya tidak pernah
berpikir karena hanya melakukan selangkah saja. Ngapain pakai mikir kan hanya
selangkah.
Semoga bermanfaat dan mampu
menumbuhkan motivasi serta inspirasi dalam menjalani kehidupan ini.
Sumber : Indobolanews.com
Editor : Byaz