***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » , » Janji Suci Dalam Balutan Nuansa Islami

Janji Suci Dalam Balutan Nuansa Islami

Written By Byaz.As on Senin, 26 Januari 2015 | 22.00

Suryajagad.Net - Pernikahan itu murah dan mudah. Itulah kesimpulan sebenarnya jika semua orang tahu aturannya. Allah SWT tidak pernah memberatkan hamba-Nya untuk melakukan pernikahan. Begitu pula sistem administrasi yang dibuat oleh KUA, tidak menentukan biaya yang mahal.

Seperti yang resepsi pernikahan anak Tri Jono Warjoko wakil ketua media online www.suryajagad.net. Laras Nastiti dan sholihin. Dibalut dengan nuansa islami dan dengan penuh kesederhanaan .pada hari Minggu (25/01/2015)

Namun sebagian masyarakat  menyelenggarakan acara pernikahan menjadi sesuatu yang  mahal. Jika memang demikian, kenapa biaya penyelenggaraan pernikahan itu sangat besar sehingga banyak orang yang mesti menabung bertahun-tahun hanya untuk biaya penikahan.

Pertama, pernikahan telah dibingkai oleh sistem adat dan budaya yang mengikat psikologi seseorang bahwasanya pernikahan itu mesti diselenggarakan meriah dan mewah.

Pernikahan juga telah dianggap sebagai simbol status seseorang. Jika pernikahan tidak diselenggarakan secara meriah dengan menyewa gedung yang mahal, hidangan yang mewah, dan pernak-pernik yang glamor, seolah statusnya akan jatuh di mata masyarakat dan relasi.

Memang sebenarnya hal tersebut sah-sah saja dan masih dianggap mubah menurut Islam. Namun, jika harus memaksakan diri di luar kemampuan seseorang, tentu bisa menimbulkan masalah lain yang tidak diinginkan, seperti terlibat hutang dan tidak adanya sisa uang untuk melanjutkan kehidupan keluarga setelah menikah. Padahal, dalam Islam, yang paling penting bukan kemeriahan dalam resepsi penikahannya, tapi bagaimana sang pengantin bisa menyempurnakan agamanya dengan membina keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah atas ridha Allah Ta’ala.

Kedua, tidak mengetahui aturan sebenarnya dalam fikih Islam tentang aturan pernikahan dan tujuannya. Misalnya, dalam hal mahar yang wajib diberikan oleh pengantin laki-laki. Mahar tidak mesti dengan harga yang mahal jika kemampuan kita terbatas. Mahar tidak diukur sebagai nilai seorang perempuan. Akan tetapi, mahar adalah sebagai rukun nikah sebagai nafkah pertama yang diberikan sang suami dan menjadi sepenuhnya hak istri.

Dalam salah satu hadits dari Aisyah ra, Rasulullah saw bersabda: “Nikah yang paling besar berkahnya itu adalah yang murah maharnya.” (HR Ahmad).

Bahkan, dalam salah satu riwayat disebutkan, Rasulullah saw pernah menikahkan seorang shahabat dengan mahar hafalan Al-Qur`an yang akan diajarkannya.

Minimnya kemampuan ekonomi tidak pernah dihalangi oleh Islam untuk melaksanakan pernikahan.  Bahkan, justru Islam ingin memudahkannya, sebagaimana hadits riwayat Al-Hakim, “Sebaik-baiknya mahar adalah mahar yang paling mudah (ringan).” Dan hadits riwayat Abu Daud, “Sebaik-baiknya pernikahan adalah yang paling mudah.”.

“Kami atas nama Redaksi dan semua crew Media Online www.suryajagad.net  mengucapkan selamat menempuh hidup baru Ananda Laras Nastiti dan Sholihin semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warrohmah. Teruslah jadi tuntunan jangan menjadi tontonan, saling mengalah demi keharmonisan.”  (Byaz)


SILAHKAN TONTON LIVE PROSESI NUANSA PERNIKAHAN ISLAMI KLIK DI SINI BSDJ TV STREAMING

Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad