Suryajagad.Net - Kesibukan bekerja diluar negeri, dengan segudang
aktivitas maupun rutinitas sebagai BMI di Hongkong ternyata tidak membuat surut
semangat para Pahlawan Devisa untuk berkarya dan menimba ilmu. Diantaranya menggelar pengajian dengan
mengundang Ustdaz dari Indonesia. Meskipun mereka harus patungan untuk
pembiayaannya.
Seperti yang dilakukan oleh
Persatuan Organisasi Muslimah BMI Hong Kong (POSMI HKG). Pada hari Jumat
(20/02/2015) menggelar pengajian di masjid Wan Chai dengan mengundang Ustadz
Buya Yahya asal Cirebon.
Dalam kesempatan tausiyahnya
Ustdaz Buya Yahya mengajak para BMI Hong Kong menegakkan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar serta mengajak melakukan kebaikan tanpa harus menunggu datangnya harta,tahta dan segala sesuatu yang
sifatnya duniawi. Meskipun bentuk kebaikan tersebut sesuatu tindakan yang terkecil.
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan
kekhususan dan keistimewaan Ummat Islam yang akan mempengaruhi kemulian
Ummat Islam. Sehingga Allah mendahulukan penyebutannya di depan lafal iman
dalam firman-Nya:
"Kamu adalah Ummat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imron
:110)
Demikian pula, Allah membedakan
kaum mukminin dari kaum munafikin dengan Amar ma’ruf nahi munkar ini. Allah
berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman,
lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang
lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana." (At-Taubah:71)
Sementara itu menurut Endang Dwi , salah satu Jamaah yang hadir
dalam acara pengajian tersebut mengajak seluruh BMI yang berada di Hong Kong
untuk pentingnya saling menjaga nama baik bangsa terlebih nama baik diri
pribadi dan lebih untuk hati-hati dalam pergaulan.
“Dari semua BMI yang berada di Hong Kong, mungkin hanya
beberapa gelintir saja yang melakukan hal tindakan negatif. Namun ibarat setitik
nila, semua nama BMI Hong kong terkena
semuanya. Padahal kalaulah masyarakat mengenal lebih dekat dengan para BMI di
Hong Kong, banyak kegiatan positif yang dilakukan,”jelas Endang BMI
asal Ponorogo.
Imbuhnya,kegiatan positif yang
dilakukan para Pahlawan Devisa di Hongkong juga menjunjung nama baik tanah air tercinta. Setiap Minggu mereka berbagi
ilmu kepada BMI lain. Ada yang belajar menari tradisional untuk tetap
melestarikan budaya bangsa di luar negeri. Ada yang melanjutkan sekolah ke
perguruan tinggi, ada yang aktif menulis dan juga berorganisasi. Ada yang aktif
di bidang keagamaan, seperti menghafal Al-Quran, mengaji dan belajar
memperdalam ilmu agama. Ada yang mengikuti kursus merias dan potong rambut
untuk bekal usaha nanti saat pulang ke kampung halaman,”pungkasnya.
Pewarta : Welyani
Editor : Byaz