***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » » Imu Titen Kematian Sabtu legi dan Selasa Legi Di Desa Banjaransari

Imu Titen Kematian Sabtu legi dan Selasa Legi Di Desa Banjaransari

Written By Byaz.As on Senin, 02 Februari 2015 | 22.30

Suryajagad.Net –  Hidup jodoh rejeki dan mati  itu sudah menjadi kehendak Allah Ta’ala. Karena apa yang terjadi dan yang akan terjadi bukan sesuatu kebetulan namun sudah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuz.  Seperti halnya daun yang jatuhpun sudah tertulis di dalamya termasuk kematian.

Bicara kematian ataupun ajal, ada sesuatu yang aneh dan sulit untuk dipercaya namun faktanya terjadi. Mitos sebagian masyarakat jawa dengan menggunakan ilmu titen, Apabila ada sesuatu kejadian bencana alam, kematian pada hari Sabtu Legi, Selasa Legi maka bencana alam ataupun  orang yang meninggal akan beruntun terjadi.

Seperti yang terjadi di Dusun Brangkal Desa Banjaransari Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi, Pada hari Sabtu Legi  tanggal 17 Januari 2015. Ada salah satu warga yang meninggal Mbah Sardi namanya. Warga masyarakat Desa tersebut  saat bertakziyah saling berbincang akan adanya warga lainnya yang mungkin akan menyusul meninggal.

“Mbah sardi itu meninggalnya pada hari Sabtu Legi , seperti kejadian yang sudah terjadi mulai jaman nenek moyang hingga sekarang , apabila ada sebuah kejadian baik bencana alam banjir,kematian diawali hari pada hari Sabtu Legi maupun Selasa Legi kemungkinan kalau banjir makin besar , bila orang meninggal akan ada warga lainnya yang akan segera menyusulnya,” ujar Mbah Rasiman sesepuh Desa Banjaransari pada media Suryajagad.net,Senin (02/02/2015).

Lebih lanjut dia bercerita, pada hari Sabtu Legi tanggal (17/01/2015) Mbah Sardi meninggal, pada hari Selasa Wage tanggal (20/01/2015) Darsono juga meninggal lalu seminggu kemudian pada hari Selasa Legi Samidi juga meninggal dan pada hari ini tanggal (02.02/2015) Mbah Satiyem meninggal. Memang semua sudah menjadi kehendak Allah. Namun sebagai orang Jawa  Ilmu Titen masih dipergunakan, jangan salah arti dan tafsir bukan meyakini hanya sekedar Ilmu Titen,” pungkasnya.

Sementara itu menurut Amin Surya Pembina IPTD Byaz Surya Djagad menuturkan , kehidupan dan kematian, jodoh maupun rejeki itu hak mutlak kuasa Illahi.

“Terkait Ilmu Titen yang sampai saat ini masih berkembang luas di masyarakat itu tidak ada salahnya. Asalkan jangan mendahului kehendak Allah ta’ala. Ada sisi positif terkait berita kematian pada hari Sabtu Legi maupun Selasa Legi. Jadi Kita dalam hidup didunia akan ingat mati dan mati pasti akan segera menghampiri kita, oleh sebab itu kita yang saat ini masih diberi kesempatan untuk hidup lebihlah meningkatkan Iman,Taqwa serta rasa syukur atas semua nikmat yang telah Allah karuniakan pada kita saat ini,” terang Amin Surya pada saat bertakziyah Almarhumah Mbah Satiyem, Senin (02/02/2015).

Imbuhnya lagi, Allah Ta’ala berfirman : “ Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam Kitab yang jelas (Lauhul Mahfuz)” (QS: An-Naml (27) :75). Jadi apa yang terjadi dan yang akan terjadi itu semua sudah tertulis di Kitab Lauhul Mahfuz.  Pada saat kita usia dalam kandungan ibunda  4 menginjak 5 bulan , tatkala ruh ditiupakan 4 perkara langsung ditetapkan. Hidup, Jodoh, Rejeki dan mati kita Allah sudah mencatatnya secara abadi disana dan tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali dengan izin dan kehendak Allah itu sendiri. Izin dan kehendak Allah itu juga tidak akan kita dapatkan kecuali kita mengusahakannya untuk merubahnya,"tuturnya

Sesuai dengan firman Allah: "Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan dari belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan seuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-ra’d(13):11). Mohon maaf sebelumnya bukan bermaksud menggurui ataupun merasa pandai hanya sedikit meluruskan pemahaman. Monggo dilanjut  aktivitasnya njihh,” pungkasnya (Byaz)
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad