Suryajagad.Net - Seringnya
kita bicara sebuah kata kebenaran namun kebanyakan belum mengetahui dasar
sebuah kebenaran.
Sulit menerangkan bagaimana kebenaran itu kepada orang yang tidak mau menerima adanya bentuk kebenaran tertinggi yang diluar manusia yang illahiah, dan yang cenderung berpandangan bahwa kebenaran tertinggi adalah kebenaran dalam fikiran manusia yang selalu berubah ubah dari zaman ke zaman.
Karena kebenaran hakiki itu adalah suatu yang bersifat abstrak. Pemahaman yang bersifat abstrak atas semua hasil tangkapan pengalaman dunia indera dan akal fikiran manusia.
Kebenaran hakiki itu hanya bisa dipegang oleh Allah yang maha tak terbatas dan yang maha tahu tak bisa dipegang oleh manusia yang terbatas dan tidak maha tahu. Kebenaran itu memiliki lima dasar diantaranya:pengetahuan,cinta,pengabdian,keadilan dan kesabaran.
Apabila lima dasar kebenaran itu sudah dipahami dan memahami serta dilakukan sebuah destinasti kebahagian sejati akan tercipta . Hidup akan penuh dengan kasih sayang.
Dari kebenaran maka terciptalah kedamaian dan kalau hidup terlepas dari kebenaran serta dibelenggu sifat tamak,dengki ,iri hati selalu mengedepankan nafsu amarah maka terciptalah sebuah dendam yang berkepanjangan dan mengakibatkan kerugian kehancuran untuk diri sendiri.(Byaz)
Sulit menerangkan bagaimana kebenaran itu kepada orang yang tidak mau menerima adanya bentuk kebenaran tertinggi yang diluar manusia yang illahiah, dan yang cenderung berpandangan bahwa kebenaran tertinggi adalah kebenaran dalam fikiran manusia yang selalu berubah ubah dari zaman ke zaman.
Karena kebenaran hakiki itu adalah suatu yang bersifat abstrak. Pemahaman yang bersifat abstrak atas semua hasil tangkapan pengalaman dunia indera dan akal fikiran manusia.
Apabila lima dasar kebenaran itu sudah dipahami dan memahami serta dilakukan sebuah destinasti kebahagian sejati akan tercipta . Hidup akan penuh dengan kasih sayang.
Dari kebenaran maka terciptalah kedamaian dan kalau hidup terlepas dari kebenaran serta dibelenggu sifat tamak,dengki ,iri hati selalu mengedepankan nafsu amarah maka terciptalah sebuah dendam yang berkepanjangan dan mengakibatkan kerugian kehancuran untuk diri sendiri.(Byaz)