Suryajagad.Net – Hidup
ini sangat singkat. Seperti kata pepatah Jawa "urip kuwi mung mampir
ngombe." Hidup di dunia ini ibaratnya cuma mampir buat minum saja. Al
Quran memberitahukan secara implisit bahwa satu hari di akhirat rasanya
bagaikan 1000 tahun di dunia.
"Demi masa... Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan
saling menasehati supaya menetapi kesabaran". (QS. al-Ashr: 1-3).
Dalam ayat tersebut, Allah swt.
bersumpah demi waktu karena memang waktu manusia hidup di bumi ini sangat
singkat sekali. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menggunakan waktu sebaik
mungkin agar tidak termasuk dalam kategori golongan orang yang rugi.
Menururt perhitungan para
Astronom dan Fisikawan dari NASA, hidup manusia ternyata sangatlah singkat.
Berdasarkan pendekatan kosmik menyimpulkan bahwa; Rata-rata manusia di bumi ini
hanya hidup selama 0,15 detik kosmik. Jika dihitung berdasarkan kalender waktu
yang berlaku di bumi, maka kita hidup hanya berkisar 70 tahun. Karena 0,15
detik kosmik setara 70 tahun, karena 1 detik kosmik sama dengan 475 tahun.
Waktu kosmik itu sendiri adalah
waktu yang menggambarkan umur alam semesta ini yang diperkirakan 15 milyar
tahun. Karena itu para Astronom mendefinisikan umur kosmik, yaitu dengan cara
mengandaikan umur alam semesta seakan-akan hanya 1 tahun, maka setiap detik
kosmik adalah 475 tahun penanggalan kalender bumi.
Sedangkan berdasarkan pendekatan
Dalam al-Quran, perbedaan waktu (waktu dunia dengan waktu akhirat) itu bisa
dilihat dalam surat as-Sajadah ayat 5: “Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
(lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Perbandingan waktu dunia dengan
waktu akhirat itu "satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di
dunia". Sungguh, suatu waktu yang sangat lama dan berbeda sangat tajam, hingga
wajarlah jika Allah swt bersumpah demi waktu. Jika kita bandingkan dengan umur
kita hidup di dunia ini dengan waktu di akhirat, dan kita ambil nilai rata-rata
usia hidup manusia pada saat ini (yaitu berkisar umur 60-an tahun), atau kita
ambil contoh dari Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun, maka usia
kita hidup di dunia ini hanya 1,5 jam waktu akhirat.
Dalam 1.000 tahun di dunia = 1
hari di akhirat. 24 jam akhirat = 1.000 tahun dunia. 12 jam akhirat = 500 tahun
dunia. 6 jam akhirat = 250 tahun dunia. 3 jam akhirat = 125 tahun dunia. 1,5
jam akhirat = 62,5 tahun dunia.
Hidup di dunia yang sering kita
banggakan selama ini, dimana di dalamnya kita berlomba-lomba untuk saling
membunuh, menipu, mendhalimi, menyakiti, membohongi, korupsi, selingkuh,
berzina, terbuai kenikmatan sesaat, ini hanya bernilai 1,5 jam saja di akhirat.
Jika jangka waktu usia kita
rata-rata 63 tahun dan waktu yang kita gunakan untuk tidur atau beristirahat
adalah 8 jam sehari (sepertiga dari waktu sehari, 24 jam), maka waktu yang kita
gunakan untuk tidur adalah 21 tahun. Jadi, kalau 63 tahun dikurangi waktu tidur
21 tahun, maka hidup kita ini hanya 42 tahun atau satu jam saja waktu akhirat.
Dalam setiap hari kita menunaikan
shalat wajib 5 waktu (seandainya setiap satu waktu untuk shalat itu 5 menit), 5
x 5 = 25 menit. Dalam 1 hari, kita menghadap kepada ALLAH (shalat) hanya 25
menit saja. Dalam 1 minggu berarti 175 menit. Dalam 1 bulan berarti 700 menit.
Dan dalam setahun berarti sekitar 8400 menit (140 jam). Dan apabila kita mati umur 63 tahun, berapa menitkah waktu
yang kita gunakan untuk menghadap (beribadah) kepada Allah ta’ala…..???
Mari saling untuk
bermuhasabahnafsi (introfeksi diri) dan mendekatkan diri pada Illahi. Agama Islam hadir pertama kali
di dunia dalam keadaan asing dan pada akhir jaman akan kembali asing dan Islam
akan terpecah menjadi 73 golongan, yang diakuhi hanya 1 golongan. Pergunakan
waktu hidup dunia yang singkat ini untuk sesuatu yang bermanfaat. Belajarlah
dalam hidup mengenal biar dikenal,belajar untuk diakuhi jangan hanya mengakuhi.
(Byaz)