Suryajagad.Net – Sudah menjadi
tabiat manusia, ia akan lebih konsumtif menghamburkan uang, manakala mulai
mengeyam kehidupan yang mapan dan kemudahan ekonomi. Seolah-olah kekayaan
kurang berarti banyak bila pemiliknya tidak mempergunakannya untuk keperluan
yang lebih besar dan kemewahan. Misalnya dengan banyak memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang kurang penting baginya. Begitulah keadaan seseorang,
ia lebih mudah beradaptasi dengan hidup enak ketimbang dengan hidup menderita.
Saat ini banyak individu yang memilih hidup serba extravaganza.Hasrat untuk memiliki dan menikmati barang atau jasa sangatlah tinggi sehingga sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran lebih banyak dari pemasukan. Kekurangan sehari-hari ditutupi oleh hutang dan hutang dibayar oleh hutang.Konsumsi yang berlebihan ini bagaikan bom waktu yang pasti akan meledak jika tidak segera dijinakan.
Hidup sederhana adalah seni bagaimana untuk mengatur kepemilikan suatu barang dan jasa berdasarkan nilai gunanya yang bisa dikonsumsi. Hidup sederhan bukan berarti pelit dan anti terhadap kekayaan. Namun kesesuaian antara pengeluaran dan kebutuhan.
Hidup sederhana bukan berarti hidup miskin. Karena banyak orang sederhana yang miskin, dan orang miskin yang tidak sederhana. Kemewahan memberikan hati kenyamanan sesaat, kesederhanaan memberikan hati kenyamanan yang abadi.(Byaz)