Suryajagad.Net - Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) adalah hari yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia
untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara tokoh pelopor pendidikan
di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, diperingati pada
tanggal 2 Mei setiap tahunnya.
Namun di negeri tercinta ini
masih banyak anak-anak harus berjuang bertaruh nyawa untuk menimba ilmu. Salah
satunya anak-anak Sekolah Dasar (SD) Inpres 657 Hulo, Desa Hulo, Kecamatan
Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Untuk pergi ke sekolah setiap hari,
mereka bertaruh nyawa di bekas jembatan gantung yang sudah ambruk.
Dirilis dari Tribunnews.com,
Sudah setahun anak-anak itu menempuh jalan ini untuk bersekolah. Namun, belum
ada tanda-tanda perbaikan jembatan tersebut.
Dengan hati-hati, para anak
sekolah menyebrangi tali eks jembatan demi mendapat pelajaran di bangku sekolah.
Mereka terlihat bergelantungan pada sebuah tali kawat sepanjang 30 meter lebih,
yang melintang di atas Sungai Hulo untuk sampai ke sisi seberang.
Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari warga sekitar, tadinya ada jembatan yang menghubungkan Desa
Biru, Cenrana, dan Desa Palakka, Kecamatan Kahu, itu. Namun, jembatan gantung
itu sudah setahun lebih ambruk.
Sekarang, tali eks jembatan
gantung tersebut hanya dapat dilewati empat sampai lima anak sekolah. Mereka
pun harus mengantri. Dikarenakan tali yang dilalui hanya satu. Jika hujan,
sejumlah murid tidak masuk sekolah karena tali yang digunakan untuk melintas
licin.(Byaz)