Suryajagad.Net - Lembayung senja merupakan fase
penyempurnaan manusia dalam kehidupannya. Matahari yang hampir terbenam
diibaratkan dengan manusia yang telah mengalami perjalanan panjang kehidupan.
Senja diibaratkan sebagai manusia yang sudah berumur tua. Cahaya matahari
ketika senja tidak akan seterang cahaya matahari ketika siang. Namun, saat-saat
ketika senja merupakan saat-saat yang paling indah di bumi.
Begitu juga manusia. Ketika
menginjak usia tua, kemampuan fisik mulai menurun. Tubuh tidak lagi sekuat
dahulu, namun manusia haruslah memancarkan kebijaksanaannya, harus mampu
memberikan kesejukan, serta mampu menunjukkan kematangan jiwanya sebagai
manusia.
Manusia bukanlah makhluk yang
kekal di dunia ini, yang kekal hanyalah Sang Pencipta Kehidupan Allah Ta’ala.
Sadar akan jiwanya yang tidak sempurna, Sang Pencipta menyuruh kepada umatnya
untuk menyempurnakan kehidupan sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Usia
begitu mudah menjadi tua, dan kematian selalu dekat kepada manusia.
Allah menyimbolkan sikap yang
seharusnya manusia lakukan sebelum kematian menjelang, melalui bahasa alam. Ia
menciptakan lembayung senja sebelum kegelapan tiba merupakan fase ketika
matahari memancarkan cahaya yang begitu indah sehingga menghiasi cakrawala
menjadi merah jingga sebelum akhirnya hilang ditelan kegelapan malam.
Meskipun
hanya sebentar, bayangan tentang senja yang indah akan selalu melekat di benak
manusia yang pernah melihatnya. Manusia pun begitu. Sebelum kematian menjelang,
manusia harus mempersiapkan bekalnya. Ia harus lebih matang baik dalam iman
maupun sikap agar kematian yang membayang di depan matanya telah
siap untuk dihadapi.
Sumber : Antararuangmakna.blogspot.com
Editor : Byaz