Suryajagad.Net - Sekitar 600 pengungsi yang ditemukan hari
Minggu (10/05/2015) pada empat kapal di Provinsi Aceh. Sedangkan di Malaysia,
lebih 1000 pengungsi dengan tiga kapal ditangkap dan dibawa ke pulau Langkawi.
Para pengungsi terdampar di pantai Aceh Utara dan mendapat pertolongan dari
warga setempat lalu dikumpulkan di Gedung Olah Raga Kecamatan Lhoksukon, dan di
gedung Polres Aceh Utara.
Dalam kutipan Merdeka.com, ratusan pengungsi Rohingya memasuki perairan Indonesia secara
ilegal. Yang terdampar di Aceh setelah kapal yang mereka tumpangi kehabisan
bahan bakar. Setidaknya 50 orang kini dirawat pemerintah Negeri Serambi Makkah,
lantaran mengalami kelaparan akut.
Mereka ditengarai hendak menyeberang ke Malaysia untuk
mencari pekerjaan. Namun di perjalanan mereka dihalau aparat Thailand lantaran
tidak memiliki dokumen legal. Selama empat tahun terakhir, etnis minoritas ini
masih mengalami kondisi mengenaskan. Tidak ada bangsa di Asia Tenggara mau
mengakui mereka sebagai warga negara yang sah.
Rohingya merupakan salah satu etnis Muslim yang sejak
ratusan tahun hidup di Myanmar. Namun pemerintah junta militer di negara itu,
bersama rakyatnya yang mayoritas Buddhis menolak mengakui kehadiran mereka.
Konflik berlatar sentimen etnis akhirnya pecah pada 2012 lalu, memakan korban
ratusan jiwa.
Sementara itu dalam rilis Antaranews.com, Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengirim tim dan bantuan untuk pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh Utara. Berdasarkan data yang dihimpun PKPU diketahui bahwa pengungsi di wilayah Aceh Utara sekitar 581 orang dengan rincian wanita 76 orang, laki-laki 462 orang anak-anak sebanyak 43 orang.
"PKPU menurunkan tim evakuasi dan assesment dengan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait pengungsi untuk bantuan darurat, PKPU menaruh perhatian
serius pada pengungsi Rohingya yang terdampar di wilayah Republik Indonesia
tersebut." kata Manajer Humas PKPU Sukismo dalam keterangan persnya di
Jakarta, Sabtu (16/05/2015)
Tambahnya, PKPU akan mendistribusikan sarung dan selimut, hygiene kit,
pembuatan dapur air, pembuatan serambi nyaman, trauma healing dan bantuan tim
kesehatan. Dan akan terus menginformasikan kondisi terkini para pengungsi
Rohingya.
“Selain itu, pengungsi di wilayah Langsa berjumlah 790 Orang dengan rincian
wanita 70 Orang, pria 660 orang dan anak-anak 60 orang. Pada hari Jumat, 15 Mei
2015 pukul 18.30 waktu setempat tim juga mendapatkan informasi ditemukan
kembali 47 orang imigran Rohingya di Desa Sungai keruk, kecamatan Seruway
Kabupaten Aceh Tamiang," jelasnya. (Byaz)