Suryajagad.Net - Pemahaman
akan kepribadian seseorang merupakan jalan pembuka sebuah hubungan. Lewat
karakterlah, temanmu bisa menjalin persahabatan denganmu hingga saat ini. Tapi
bagaimana jika kenyataannya Facebook lebih memahami karaktermu dibandingkan
dengan teman dekatmu sendiri. Kedengarannya klise, tetapi studi yang dilakukan
oleh Universitas Cambridge dan Standford mengatakan hal demikian, seperti dalam rilis brilio.net , Minggu
(14/06/2015).
Untuk membuktikannya, para peneliti melibatkan 85.000 orang sebagai responden. Dalam hal ini, peneliti mencoba menilai kepribadian orang melalui status, fanpage, dan hobi yang di-like oleh mereka dalam akun jejaring sosial. Sebagai pembandingnya, semua responden juga telah dinilai wataknya oleh keluarga dan teman dekatnya.
Ternyata Facebook lebih tepat dalam menilai kepribadian seseorang. Sebagai contohnya, orang suka ngelike postingan terkait dengan menari dan cenderung ekstrovert. Berbeda lagi dengan orang-orang yang menyukai fanpage meditasi dan TED Talks, mereka cenderung terbukta tapi tidak terlalu ekstrovert.
Bahkan dalam temuan tersebut ditunjukkan bahwa penilaian seseorang bisa ditentukan 10 hal yang di-like dalam Facebook. Internet seperti oksigen bagi anak muda di era sekarang ini. Tanpa internet seperti tidak ada kehidupan lagi.
Pengguna internet makin ekpresif lewat tulisan mereka di dunia maya. Interaksi dengan orangtua bisa lumpuh. Bahkan undangan pernikahanpun lebih simple dengan upadete di dunia maya. Curhat dengan teman dalam menghadapi masalah sudah tak berlaku.
Memang kedengarannya lebay, tapi orang tanpa internet lebih resah dibandingkan orang lapar yang belum makan. Ditambah lagi, banjir smartphone juga membuat orang makin lengket dengan internet. Bahkan lebih memilih internet dibandingkan minum air putih, Di era internet, definisi bahagia telah berubah. (Byaz)
Untuk membuktikannya, para peneliti melibatkan 85.000 orang sebagai responden. Dalam hal ini, peneliti mencoba menilai kepribadian orang melalui status, fanpage, dan hobi yang di-like oleh mereka dalam akun jejaring sosial. Sebagai pembandingnya, semua responden juga telah dinilai wataknya oleh keluarga dan teman dekatnya.
Ternyata Facebook lebih tepat dalam menilai kepribadian seseorang. Sebagai contohnya, orang suka ngelike postingan terkait dengan menari dan cenderung ekstrovert. Berbeda lagi dengan orang-orang yang menyukai fanpage meditasi dan TED Talks, mereka cenderung terbukta tapi tidak terlalu ekstrovert.
Bahkan dalam temuan tersebut ditunjukkan bahwa penilaian seseorang bisa ditentukan 10 hal yang di-like dalam Facebook. Internet seperti oksigen bagi anak muda di era sekarang ini. Tanpa internet seperti tidak ada kehidupan lagi.
Pengguna internet makin ekpresif lewat tulisan mereka di dunia maya. Interaksi dengan orangtua bisa lumpuh. Bahkan undangan pernikahanpun lebih simple dengan upadete di dunia maya. Curhat dengan teman dalam menghadapi masalah sudah tak berlaku.
Memang kedengarannya lebay, tapi orang tanpa internet lebih resah dibandingkan orang lapar yang belum makan. Ditambah lagi, banjir smartphone juga membuat orang makin lengket dengan internet. Bahkan lebih memilih internet dibandingkan minum air putih, Di era internet, definisi bahagia telah berubah. (Byaz)