Suryajagad.Net – Menyusuri jalan berbatu naik turun bukit serta
masuk hutan, Gerakan Ngawi Peduli (GNP) melakukan investigasi menguak sebuah
kebenaran terkait keberadaan dua insan berbeda jenis yang tinggal di gubuk
tengah hutan.
Sapari (64) warga Desa Cantel
Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, suami dari Sumirah (50) tinggal di gubuk tengah
hutan wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah. Bersama Parni (48) warga Desa
Dumplengan tanpa sebuah ikatan pernikahan.
Menurut Sumirah (50) suaminya
tersebut tinggal di hutan bersama Parni (48) dalam rangka bercocok tanam tanah milik perhutani dan masih sering pulang
kerumah.
“Suami saya itu tidak tinggal di
gubuk tersebut namun sebatas persinggahan istirahat dalam bercocok tanam dan
dia di gubuk tersebut tinggal bersama Parni (48) yang statusnya masih mempunyai
suami. Saya sendiri tidak habis pikir tentang pemikiran kakek dari Zahrul
Nurrohim ini, wong dia juga masih sering pulang kerumah,” tutur Sumirah saat
ditemui team Gerakan Ngawi Peduli (GNP) di kediamanya Rt 003 Rw 002 Desa Cantel Kecamatan Pitu, Rabu
sore (29/07/2015)
Sementara itu Supriono (37) Ketua
Dusun Cantel saat ditemui Gerakan Ngawi Peduli (GNP) membenarkan bahwasanya
Sapari adalah warganya dan memiliki keluarga serta tempat tinggal.
“Mbah Sapari ini warga saya dan
statusnya masih suami sah dari Mbah Sumirah. Dia juga terdaftar dalam kartu
keluarga serta memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Desa Cantel. Terkait
keberadaan Mbah Sapari tinggal di hutan bersama seorang wanita yang tak jelas
statusnya ini, saya juga kurang paham, masalahnya gubuk yang mereka tempati
sudah masuk wilayah Kabupaten Blora Jawa Tengah,” terang Supriono.
Sedangkan menurut keterangan dari
Sapari, saat team GNP menemuinya di gubuk, membenarkan kalau dia tinggal di
gubuk tersebut dalam rangka bercocok tanam dan mengakui kalau tinggal bersama
Parni tanpa sebuah ikatan pernikahan. Parni juga menjelaskan bahwasanya dia
masih memilik suami sah namun bukan Sapari.
“Saya tinggal disini dalam rangka
bercocok tanam dan masih sering pulang kerumah. Kalau Parni ini keinginan saya
akan saya nikahi meski nikah siri,” kata Bapak dari Rohwani.
Rasa cinta memang tidak bisa disalahkan namun cara yang dilakukan kedua insan tersebut sudah diluar batas kewajaran. Gerakan Ngawi Peduli akan terus bergentayangn mensosialisasikan rasa kepedulian namun berusaha untuk hati-hati dalam menguak sebuah kebenaran. Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan, Indahnya Saling Berbagi Sambut Senyum Mereka Esuk Hari. (Byaz)
Rasa cinta memang tidak bisa disalahkan namun cara yang dilakukan kedua insan tersebut sudah diluar batas kewajaran. Gerakan Ngawi Peduli akan terus bergentayangn mensosialisasikan rasa kepedulian namun berusaha untuk hati-hati dalam menguak sebuah kebenaran. Gerakan Ngawi Peduli Terlahir Dari Kesederhanaan Tercipta Untuk Kebersamaan, Indahnya Saling Berbagi Sambut Senyum Mereka Esuk Hari. (Byaz)
Berikut video LIVE hasil penelusuran GNP Menguak Jati Diri
Warga Cantel yang tinggal di hutan Klik Disini BSDJ TV STREAMING