Suryajagad.Net – Komunitas
penggiat sosial Gerakan Ngawi Peduli (GNP) bergentayangan dikehidupan orang pinggiran.
Berusaha untuk menebar kebahagian diantara mereka yang membutuhkan.
GNP mengupayakan control berkala ke RSUD Dr.Soeroto Ngawi , seorang nenek yang menderita diabetes komplikasi darah tinggi, dan menyambangi serta memberikan santunan untuk pasangan suami istri yang memiliki anak kembar sedangkan sang suami menderita penyakit stroke. Pada hari Rabu (26/08/2015)
GNP mengupayakan control berkala ke RSUD Dr.Soeroto Ngawi , seorang nenek yang menderita diabetes komplikasi darah tinggi, dan menyambangi serta memberikan santunan untuk pasangan suami istri yang memiliki anak kembar sedangkan sang suami menderita penyakit stroke. Pada hari Rabu (26/08/2015)
"Mbah Rani (66) yang menderita penyakit diabetes dan komplikasi
darah tinggi serta pernah menjalani rawat inap 13 hari di RSUD Dr.Soeroto
Ngawi. Nenek warga Desa Ngepeh,Paron tersebut harus melakukan control berkala
di Rumah Sakit. Karena kondisi perekonomian yang kurang serta hidup ikut
bersama keponakan, Gerakan Ngawi Peduli bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan
Nurul Islam Ngawi,mengupayakan kesehatan dari nenek yang menderita diabetes dan darah tinggi tersebut," terang Amin Surya Ketua GNP pada media ini.
Sementara itu pasangan suami
istri yang memiliki anak kembar , sedangkan sang suami penopang ekonomi keluarga menderita
stroke tersebut Warga Dusun Lengkong Desa Mojo Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.
"Ibu Marmi (39) mengalami ujian dari yang maha kuasa yang sungguh sangat luar bisa. Semenjak 6 tahun yang lalu Maya anak yang pertama lahir harus mengalami derita sel saraf otak kering yang mengakibatkan lumpuh total. Dan kini maya sudah meninggal dunia baru beberapa bulan yang lalu. Baca Bocah Penderita Sel Saraf Otak Kering ," tutur Mega Ayu Kordinator lapangan GNP saat memberikan santuanan untuk keluarga tersebut.
"Ibu Marmi (39) mengalami ujian dari yang maha kuasa yang sungguh sangat luar bisa. Semenjak 6 tahun yang lalu Maya anak yang pertama lahir harus mengalami derita sel saraf otak kering yang mengakibatkan lumpuh total. Dan kini maya sudah meninggal dunia baru beberapa bulan yang lalu. Baca Bocah Penderita Sel Saraf Otak Kering ," tutur Mega Ayu Kordinator lapangan GNP saat memberikan santuanan untuk keluarga tersebut.
"Ketegaran ibu Marmi sangat luar biasa kata Mega, dalam kondisi perekonomian terjepit, harus merawat suaminya yang sudah 8 bulan mengalami stroke total. Dan ditambah lagi harus merawat kedua anak kembarnya. Untuk meringankan beban kehidupan
keluarga tersebut, kami dari Gerakan Ngawi Peduli memberikan bantuan
serta membelikan egrang Setu (56) suami Marmi untuk belajar berjalan," jelas Kordinator lapangan GNP yang juga pecinta Kucing.
Gerakan Ngawi Peduli terlahir dari kesederhanaan tercipta untuk kebersamaan, indahnya saling bebrbagi sambut senyum mereka esuk hari. (Byaz)
Berikut Video LIVE saat GNP Bergentayangan Tebar Virus Kebahagiaan Klik disini BSDJ TV Streaming
Gerakan Ngawi Peduli terlahir dari kesederhanaan tercipta untuk kebersamaan, indahnya saling bebrbagi sambut senyum mereka esuk hari. (Byaz)
Berikut Video LIVE saat GNP Bergentayangan Tebar Virus Kebahagiaan Klik disini BSDJ TV Streaming