***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » » Sepuluh Ribu Rupiah Menggetarkan Dada Jutawan

Sepuluh Ribu Rupiah Menggetarkan Dada Jutawan

Written By Byaz.As on Jumat, 28 Agustus 2015 | 21.00

Suryajagad.Net – Ada seorang nenek pengemis bersama sang cucu berusia 5 tahun yang sedang berada di depan salah satu pasar swalayan. Sore itu sebut saja Surya menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan tersebut. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Surya dihampiri seorang nenek pengemis dan terucap, "Beri kami sedekah, Bu…"

Spontan Istri Surya membuka dompet lalu  memberikan selembar uang kertas 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan nenek tersebut, kemudian memegang kepala anaknya dan berkata dihadapan istri Surya, " Mohon maaf  bu, aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan"

Mendengar permohonan dari sang pengemis  itu,istri Surya membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!" Ironisnya meski tidak menambahkan sedekah untuk nenek pengemis, istri dan putri Surya malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan.

Pada kesempatan yang sama Surya berjalan ke arah mesin ATM guna mengecek saldo rekeningnya. Di depan ATM,memasukkan kartu ke dalam mesin. menekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Surya menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Karena uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Surya menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian dilipat kecil untuk berbagi dengan nenek  pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Betapa girangnya sang nenek pengemis menerima sedekah 10,000 rupiah. Nenek pengemis tersebut tak hentinya  berucap syukur kepada Allah ta’ala dan berterima kasih kepada Surya dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan.

"Alhamdulillaah... Alhamdulillaah... Alhamdulillaah... Terima kasih nak, Semoga gusti Allah memberikan rezeki berlipat untuk jenengan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk jenengan dan keluarga. Semoga keluarga jenengan menjadi sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang sholeh dan sholehah. Semoga jenengan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surge,” ucap nenek pengemis tersebut dihadapan Surya.

Surya tidak menyangka akan mendengar doa  yang begitu mengharukan.  Surya  mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih. Namun, apa yang diucapkan oleh  pengemis tersebut, sungguh membuat terpukau dan membisu.

Apalagi tatkala mendengar  nenek pengemis itu berkata kepada cucunya, "Della, Alhamdulillaah akhirnya kita bisa makan juga nak, ayo kita beli makan. Seperti tersambar petir dada Surya, gemetar kakinya. Ternyat nenek pengemis  tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar  dia dan cucunya bisa makan.  Kemudian mata surya membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung untuk makan di sana.

Surya masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan melihat  mata suaminya  berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu.  Dengan suara yang agak berat dan terbata Surya  bercerita " Maa, baru saja ayah menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah. Mendengar menambahi sedekah untuk nenek pengemis, mata sang istri sudah terbelalak.


“Ayah tadi mama sudah memberikan 1000 rupiah untuk pengemis tadi, jadi kebiasaan dehh orang pemalas seperti mereka,” ucapnya.

Namun kemudian Surya melanjutkan ceritanya, "Ma..., Ayah memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalaah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah ta’ala. Tidak itu saja, nenek pengemis itu tadi mendoakan ayah, mendoakan mama, anak-anak dan keluarga kita. Dengan menengadahkan tangan dan berurai airmatanya.

“Nenek pengemis itu hanya menerima karunia dari Allah ta’ala sebesar 10 ribu rupiah saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal ayah sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdallaah dan bersyukur,” tuturnya

Lebih lanjut Surya berkata, Ayah malu, Ayah malu kepada Allah ta’ala.  Nenek pengemis hanya menerima 10 ribu rupiah begitu bersyukurnya kepada Allah dan berterimakasih kepada ayah. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah nenek pengemis tadi yang menerima 10 ribu rupiah dengan syukur yang luar biasa, ataukah ayah yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap bersyukur dan hanya memberi 10 ribu rupiah berharap surge Allah ta’ala,” jelas Surya dihadapan istrinya.

Dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.  Ya Robb, ampunilah kami yang terbuai dengan kenikmatan duniawi sesaat hingga lupa untuk bersyukur terhadap semua nikamt yang telah engkau berikan. (Byaz)
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad