Suryajagad.Net - Musabaqah
Tilawatil Quran (MTQ) merupakan tradisi yang patut diapresiasi. Pelaksanaan MTQ membawa
misi mendekatkan umat Islam dengan Al-Quran. MTQ diharapkan menjadi
stimulan untuk melahirkan generasi qari dan hafidz terbaik yang mengharumkan
nama bangsa dan memotivasi segenap Muslim lainnya untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan seni baca Al-Quran.
Demikian dikatakan Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin ketika membuka MTQ Tingkat Internasional ke-3
di Auditorium H.M Rasjidi Kantor Kemenag Jalan M.H Thamrin No. 6 Jakarta. Hadir
dalam acara tersebut Sekjen Nur Syam, Dirjen Pendis Kamaruddin Amin,
Kabalitbangdiklat Abdurrahman Masud, Dubes negara sahabat dan tokoh ormas
Islam. Seperti dalam rilis Suryajagad.net dari Kemenag.go.id Selasa (01/09/2015).
“Saya memandang, kegiatan MTQ memiliki
peran yang cukup besar dan penting dalam pembinaan tilawatil Quran di samping
peran pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Sungguhpun demikian,
Al-Quran tidak cukup sekedar dibaca dan dilantunkan dengan baik sesuai
tajwid-nya serta dilafalkan, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan
umat Islam. Umat Islam dengan bimbingan ulama dan cendekiawan dengan latar
belakang multi disiplin ilmu, harus bisa mengeksplorasi isi kandungan Al-Quran
dalam merespon problematika kemanusiaan dan menjawab tantangan setiap zaman,”
ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menag mengajak untuk seluruh umat
Islam terus menjalin persahabatan dan kerjasama antar- bangsa di dalam ikatan
ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariah.Islam merupakan
agama yang paling cepat perkembangannya di benua Eropa dan Amerika abad ini.
Hal itu harus dibarengi dengan peran dan kontribusi yang diberikan umat Islam
terhadap pemecahan masalah aktual dan krusial, yang dihadapi masyarakat dunia
dewasa ini.
“Populasi umat Islam yang kini
mencapai seperempat dari jumlah penduduk dunia, diharapkan memberi peran dan
kontribusi yang lebih signifikan dalam mewarnai peradaban dunia masa depan. Umat
Islam, dalam mensikapi isu global, perlu memiliki sikap proaktif dan bukan
defensif. Islam sebagai agama dan pandangan hidup yang mendunia, haruslah
tercermin pada sikap dan wawasan hidup umat Islam yang moderat, toleran,
inklusif, namun memiliki prinsip dan harga diri serta berpegang teguh dengan
akidah yang diyaikini,” terang Menag.
MTQ Tingkat Internasional
ke-3 Tahun 2015 ini diikuti oleh 32 peserta dari 21 negara dengan dua cabang
yang dilombakan yaitu, cabang tilawah dewasa putra dan cabang tahfidz 30 juz .
Pelaksanaan MTQ ini selama tujuh hari 30 Agustus 2015-5 September
2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Seiring derasnya arus
globalisasi, informasi dan liberalisasi ekonomi dengan segala dampak dan pengaruhnya
dalam kehidupan manusia dan masyarakat dunia, telah memunculkan fenomena
ketegangan psikososial di kalangan umat beragama.
“Saya ingin mengingatkan kita
semua bahwa peran agama sangat dibutuhkan dalam menjaga kestabilan hidup
manusia. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam dan sumber cahaya
peradaban,memberi petunjuk jalan lurus menuju kebahagiaan bagi seluruh bangsa
dan umat manusia,” pungkas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Byaz)