Suryajagad.Net - Menpora Imam Nahrawi hari Rabu (9/9) sore
bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja menghadiri puncak peringatan Hari
Olahraga Nasional (Haornas) ke-32 di Istora Senayan Jakarta. Puncak Haornas
ditandai dengan launching logo Asian Games 2018, yakni burung cenderawasih yang
sedang mengepakkan sayapnya.
Haornas kali ini mengusung tema "Gelorakan Budaya Olahraga untuk Indonesia Hebat". Sejumlah menteri, para pejabat dan staf Kemenpora, atlet, mantan atlet, serta para tamu undangan hadir memenuhi tribun Istora. Di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono, Mendikti M Nasir, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Ja'far, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, sejumlah Anggota Komisi X DPR RI, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Wagub DKI Djarot Syaiful Hidayat, Sesmen Alfitra Salamm, jajaran deputi di Kemenpora, Kasatlak Prima Suwarno, Staf Khusus Olahraga M Khusen Yusuf, dan lainnya.
Menpora menyatakan Haornas menunjukkan betapa pentingnya olahraga. "Olahraga bukan semata gerak tubuh, atau hanya aspek non indrawi. Olahraga bentuk kata sport, yaitu sportif, ksatria, dan jujur. Bersikap ksatria menghadapi kekalahan, tidak angkuh saat menang. Olahraga melalui proses kerja dan latihan terus-menerus, disiplin, dan fokus," jelas Menpora.
Pada tahun 2015, Kemenpora akan memberikan bantuan lapangan olahraga di desa-desa. "Fasilitasi olahraga juga diberikan. Ke depan, pemerintah berkomitmen memanfaatkan fasilitas prasarana dan sarana olahraga setelah PON, baik di Riau, Palembang, maupun Bandung. Minimal satu cabang olahraga unggulan daerah juga didorong pemerintah. Mulai 2016, atlet peraih medali olimpiade akan diberi penghargaan hingga akhir hayat," kata Menpora.
"Indonesia akan menjadi tuan rumah empat event besar internasional, yakni TAFISA 2016, Asian Games 2018, Asian Paragames, dan MotoGP 2017. Saatnya kita berbenah, menyiapkan diri, dan menyambutnya. Kita menggelorakan olahraga melalui lingkungan keluarga hingga masyarakat. Kegiatan olahraga pendididikan hingga olahraga rekreasi telah digelar di seluruh pelosok nusantara," pinta Menpora.
Haornas kali ini memberikan penghargaan kepada para peraih medali di SEA Games 2015. Para olahragawan dan pelatih berprestasi juga tidak ketinggalan menerima penghargaan. Rektor Undip Fathurrohman serta Rektor UIN Walisongo Semarang juga menerima penghargaan karena prestasinya menyelenggarakan tes narkoba pada enam ribu mahasiswa Undip. Ada pula pemutaran video dokudrama tentang sejarah olahraga nasional. Selain itu, ditampilkan pula kolaborasi gerakan senam bugar anak Indonesia, tinju, dan pencak silat.
Deputi Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah selaku ketua panitia menyatakan nilai-nilai olahraga adalah upaya meningkatkan kualitas hidup. Di puncak peringatan Haornas ini, Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) juga membuka stand pemeriksaan kesehatan gratis di depan Istora. Pemeriksaan tersebut di antaranya pemeriksaan tensi darah dan pemeriksaan muskoloskeletal (kekuatan dan kelenturan otot).
Sumber : Kemenpora.go.id
Editor : ByazHaornas kali ini mengusung tema "Gelorakan Budaya Olahraga untuk Indonesia Hebat". Sejumlah menteri, para pejabat dan staf Kemenpora, atlet, mantan atlet, serta para tamu undangan hadir memenuhi tribun Istora. Di antaranya Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono, Mendikti M Nasir, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Ja'far, Menpan RB Yuddy Chrisnandi, sejumlah Anggota Komisi X DPR RI, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Wagub DKI Djarot Syaiful Hidayat, Sesmen Alfitra Salamm, jajaran deputi di Kemenpora, Kasatlak Prima Suwarno, Staf Khusus Olahraga M Khusen Yusuf, dan lainnya.
Menpora menyatakan Haornas menunjukkan betapa pentingnya olahraga. "Olahraga bukan semata gerak tubuh, atau hanya aspek non indrawi. Olahraga bentuk kata sport, yaitu sportif, ksatria, dan jujur. Bersikap ksatria menghadapi kekalahan, tidak angkuh saat menang. Olahraga melalui proses kerja dan latihan terus-menerus, disiplin, dan fokus," jelas Menpora.
Pada tahun 2015, Kemenpora akan memberikan bantuan lapangan olahraga di desa-desa. "Fasilitasi olahraga juga diberikan. Ke depan, pemerintah berkomitmen memanfaatkan fasilitas prasarana dan sarana olahraga setelah PON, baik di Riau, Palembang, maupun Bandung. Minimal satu cabang olahraga unggulan daerah juga didorong pemerintah. Mulai 2016, atlet peraih medali olimpiade akan diberi penghargaan hingga akhir hayat," kata Menpora.
"Indonesia akan menjadi tuan rumah empat event besar internasional, yakni TAFISA 2016, Asian Games 2018, Asian Paragames, dan MotoGP 2017. Saatnya kita berbenah, menyiapkan diri, dan menyambutnya. Kita menggelorakan olahraga melalui lingkungan keluarga hingga masyarakat. Kegiatan olahraga pendididikan hingga olahraga rekreasi telah digelar di seluruh pelosok nusantara," pinta Menpora.
Haornas kali ini memberikan penghargaan kepada para peraih medali di SEA Games 2015. Para olahragawan dan pelatih berprestasi juga tidak ketinggalan menerima penghargaan. Rektor Undip Fathurrohman serta Rektor UIN Walisongo Semarang juga menerima penghargaan karena prestasinya menyelenggarakan tes narkoba pada enam ribu mahasiswa Undip. Ada pula pemutaran video dokudrama tentang sejarah olahraga nasional. Selain itu, ditampilkan pula kolaborasi gerakan senam bugar anak Indonesia, tinju, dan pencak silat.
Deputi Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah selaku ketua panitia menyatakan nilai-nilai olahraga adalah upaya meningkatkan kualitas hidup. Di puncak peringatan Haornas ini, Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) juga membuka stand pemeriksaan kesehatan gratis di depan Istora. Pemeriksaan tersebut di antaranya pemeriksaan tensi darah dan pemeriksaan muskoloskeletal (kekuatan dan kelenturan otot).
Sumber : Kemenpora.go.id