Suryajagad.Net - Laga partai puncak final Piala Kemerdekaan yang mempertemukan Persinga Ngawi melawan PSMS Medan berlangsung di Stadion
Gelora Bung Tomo, Surabaya. Pada pertandingan final piala kemerdekaan tersebut, team Ayam Kinantan menundukan Laskar Ketonggo Ngawi dengan skor 2-1.
Bagi Persinga Ngawi sendiri, prestasi berada di peringkat kedua adalah kali ketiga beruntun, yakni saat berada di Divisi II ke Divisi I, berikutnya Divisi I ke Divisi Utama, serta terakhir di turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Meskipun menjadi runner up Persinga Ngawi berhak membawa hadiah 1 miliar rupiah. Ketua Tim Transisi Bibit Samad Riyanto berkesempatan memberikan medali emas bagi pemain dan ofisial Persinga Ngawi. Didampingi Faisal Abdullah (mewakili Menpora Imam Nahrawi) dan Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya. Sedangkan PSMS Medan juga berhak membawa pulang piala serta uang 1,5 miliar rupiah.
Pada partai puncak kejuaraan yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga lewat Tim Transisi itu pemain kedua kesebelasan mengenakan pita hitam. Pita yang menjadi tanda belasungkawa untuk para korban jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekah.
Gol Persinga dalam partai final itu dilesakkan gelandang Jefri Kurniawan (26'). Adapun gol PSMS dicetak penyerang pengganti PSMS Aldino Herdianto (61'), dan Gol kemenangan PSMS dilesakkan Legimin Raharjo pada menit pertama perpanjangan waktu babak kedua. Seperti dalam rilis Suryajagad.net dari CNNIndonesia.com, Minggu malam (13/09/2015).
Pada laga tersebut, Persinga memimpin lebih dulu lewat Jefri Kurniawan pada menit ke-26. Lewat skema serangan balik cepat Jefri berhasil menjebol gawang PSMS yang dikawal Guntur Pranata. Pada menit ke-37, PSMS mendapatkan peluang emas lewat Muhammad Guntur Triaji. Sayang tendangan bebas Guntur masih mengenai tiang gawang Persinga.
PSMS tampaknya akan berat menghadapi partai final kejuaraan yang digelar Tim Transisi Kemenpora tersebut. Pasalnya pada menit ke-38 Asrul Rohundua mendapatkan kartu kuning kedua yang membuatnya harus diusir keluar lapangan. Asrul mendapat kartu kuning kedua karena menekel keras Jefri. Akhirnya, Persinga menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.
Tim dengan julukan Laskar Alas Ketonggo itu tercatat melepas tujuh tembakan (lima on target dan dua yang diblok), sementara PSMS melepas 10 tembakan (tujuh on target, satu diblok) pada babak pertama. Pada babak pertama itu Persinga lebih banyak melakukan pelanggaran, hingga 16 kali (tiga kartu kuning). Di sisi lain, tim Ayam Kinantan mendapat hukuman pelanggaran hingga delapan kali (tiga kartu kuning--dua kartu kuning berbuah kartu merah). Pada babak kedua, Pelatih PSMS, Suharto, mencoba menambah stamina segar di lini depan. Pada menit ke-54, Tambu Dibty Naibaho diganti Aldino Herdianto.
Keputusan Suharto tepat, karena Aldino berhasil mencetak gol penyeimbang pada menit ke-61. Berhasil mencetak gol penyeimbang menambah semangat tim PSMS. Performa skuat Ayam Kinantan di babak kedua ini tak terlihat seperti telah kehilangan satu pemain di lapangan. Pada menit ke-88 Persinga mendapatkan tendangan bebas di posisi yang menguntungkan di depan kotak penalti.
Tendangan bebas yang diambil Ali Usman gagal menembus pagar betis tim PSMS. sebaliknya skuat PSMS segera merebut bola untuk melakukan serangan balik. Pada menit ke-90, PSMS mendapatkan tendanga bebas di sisi kiri pertahanan Persinga. Guntur Triaji yang mengambil tugas sebagai penendang bola mati itu mengirim bola ke dalam kotak penalti Persinga. Legimin yang berdiri bebas berhasil menyundul bola itu melambung ke dalam gawang Pesinga melewati kiper Aditya Fajar Haribowo. Hasil final yang dramatis bagi PSMS Medan.
Susunan pemain:
Persinga: Aditya Fajar Haribowo, Afif Rosidi, Andre Oki Sitepu, Slamet Sampurno, Harris Adyatma Kartika Yudha (M Fathurozi 88'), Jefri Kurniawan, Andre Eka Prasetya, Muhammad Zamnur, Slamet Hariyadi, Ali Usman, R. Sucipto (Yano Mahendra Tomi Atmaja 52')
PSMS: Guntur Pranata, Wanda Syahputra, Hardiantono, Wiganda Pradika, Syaiful Ramadhan (Choirul Hidayat 75'), Asrul Rohundua, Muhammad Guntur Triaji, Suhandi, Erwin Ramdani, Legimin Raharjo, Tambun Dibty Naibaho dan Aldino Herdianto 53'. (Byaz)
Bagi Persinga Ngawi sendiri, prestasi berada di peringkat kedua adalah kali ketiga beruntun, yakni saat berada di Divisi II ke Divisi I, berikutnya Divisi I ke Divisi Utama, serta terakhir di turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
Meskipun menjadi runner up Persinga Ngawi berhak membawa hadiah 1 miliar rupiah. Ketua Tim Transisi Bibit Samad Riyanto berkesempatan memberikan medali emas bagi pemain dan ofisial Persinga Ngawi. Didampingi Faisal Abdullah (mewakili Menpora Imam Nahrawi) dan Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya. Sedangkan PSMS Medan juga berhak membawa pulang piala serta uang 1,5 miliar rupiah.
Pada partai puncak kejuaraan yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga lewat Tim Transisi itu pemain kedua kesebelasan mengenakan pita hitam. Pita yang menjadi tanda belasungkawa untuk para korban jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekah.
Gol Persinga dalam partai final itu dilesakkan gelandang Jefri Kurniawan (26'). Adapun gol PSMS dicetak penyerang pengganti PSMS Aldino Herdianto (61'), dan Gol kemenangan PSMS dilesakkan Legimin Raharjo pada menit pertama perpanjangan waktu babak kedua. Seperti dalam rilis Suryajagad.net dari CNNIndonesia.com, Minggu malam (13/09/2015).
Pada laga tersebut, Persinga memimpin lebih dulu lewat Jefri Kurniawan pada menit ke-26. Lewat skema serangan balik cepat Jefri berhasil menjebol gawang PSMS yang dikawal Guntur Pranata. Pada menit ke-37, PSMS mendapatkan peluang emas lewat Muhammad Guntur Triaji. Sayang tendangan bebas Guntur masih mengenai tiang gawang Persinga.
PSMS tampaknya akan berat menghadapi partai final kejuaraan yang digelar Tim Transisi Kemenpora tersebut. Pasalnya pada menit ke-38 Asrul Rohundua mendapatkan kartu kuning kedua yang membuatnya harus diusir keluar lapangan. Asrul mendapat kartu kuning kedua karena menekel keras Jefri. Akhirnya, Persinga menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0.
Tim dengan julukan Laskar Alas Ketonggo itu tercatat melepas tujuh tembakan (lima on target dan dua yang diblok), sementara PSMS melepas 10 tembakan (tujuh on target, satu diblok) pada babak pertama. Pada babak pertama itu Persinga lebih banyak melakukan pelanggaran, hingga 16 kali (tiga kartu kuning). Di sisi lain, tim Ayam Kinantan mendapat hukuman pelanggaran hingga delapan kali (tiga kartu kuning--dua kartu kuning berbuah kartu merah). Pada babak kedua, Pelatih PSMS, Suharto, mencoba menambah stamina segar di lini depan. Pada menit ke-54, Tambu Dibty Naibaho diganti Aldino Herdianto.
Keputusan Suharto tepat, karena Aldino berhasil mencetak gol penyeimbang pada menit ke-61. Berhasil mencetak gol penyeimbang menambah semangat tim PSMS. Performa skuat Ayam Kinantan di babak kedua ini tak terlihat seperti telah kehilangan satu pemain di lapangan. Pada menit ke-88 Persinga mendapatkan tendangan bebas di posisi yang menguntungkan di depan kotak penalti.
Tendangan bebas yang diambil Ali Usman gagal menembus pagar betis tim PSMS. sebaliknya skuat PSMS segera merebut bola untuk melakukan serangan balik. Pada menit ke-90, PSMS mendapatkan tendanga bebas di sisi kiri pertahanan Persinga. Guntur Triaji yang mengambil tugas sebagai penendang bola mati itu mengirim bola ke dalam kotak penalti Persinga. Legimin yang berdiri bebas berhasil menyundul bola itu melambung ke dalam gawang Pesinga melewati kiper Aditya Fajar Haribowo. Hasil final yang dramatis bagi PSMS Medan.
Susunan pemain:
Persinga: Aditya Fajar Haribowo, Afif Rosidi, Andre Oki Sitepu, Slamet Sampurno, Harris Adyatma Kartika Yudha (M Fathurozi 88'), Jefri Kurniawan, Andre Eka Prasetya, Muhammad Zamnur, Slamet Hariyadi, Ali Usman, R. Sucipto (Yano Mahendra Tomi Atmaja 52')
PSMS: Guntur Pranata, Wanda Syahputra, Hardiantono, Wiganda Pradika, Syaiful Ramadhan (Choirul Hidayat 75'), Asrul Rohundua, Muhammad Guntur Triaji, Suhandi, Erwin Ramdani, Legimin Raharjo, Tambun Dibty Naibaho dan Aldino Herdianto 53'. (Byaz)