Suryajagad.Net - Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah
yang penting bagi bangsa Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir
penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa
satu. Tiga hal ini merupakan faktor penting bagi negara kita.
Sumpah Pemuda merupakan bukti
otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, Proses
kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang
selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu,
kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu
untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang
Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia
hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus
1945.
Di era kemerdekaan saat sekarang
ini perjuangan harus terus dilanjutkan. Salah satunya berjuang membangun rasa
kebersaamaan dalam kepedulian untuk sesama. Manusia diciptakan Allah sebagai
makhluk sosial, yaitu makhluk yang senantiasa mengadakan hubungan dengan
sesamanya. Konsep kepedulian sosial sudah cukup jelas dan tegas.
Gerakan Ngawi Peduli (GNP)
komunitas penggiat sosial kemanusian selalu gencar bergentayangan
mensosialisasikan rasa kepedulian untuk semua. Saling bergandengan tangan tanpa
membatasi kasta dan berusaha untuk terus berjuang membangun karakter dan
kepribadian rasa peduli untuk sesama.
“Kerjasama dengan orang lain
dapat terbina dengan baik apabila masing-masing pihak memiliki kepedulian
sosial. Oleh karena itu sikap ini sangat di anjurkan dalam islam. Kebalikan
dari sikap peduli sosial ialah egois. Rasa kepedulian terhadap sesama pada
dasarnya semuanya berawal dari sikap dan watak yang dibawa sejak lahir oleh
manusia,” terang Amin Surya Ketua Gerakan Ngawi Peduli di Kantor pusat GNP
Ngawi saat ditemui Suryajagad.net, Rabu (28/10/2015)
Ketika Masih kecil tambah Amin Surya, faktor
keluarga dan lingkungan juga menjadi salah satu faktor pemicu untuk menumbuhkan
rasa kepedulian . Hal itu bisa dilihat dari ketika ada seorang pengemis di jalanan
dan sang orang tua pun akan mulai untuk mengajari anak mereka untuk memberikan
sebagian uang kepada mereka . Kebiasaan yang kecil ini merupakan salah satu
contoh kepedulian sosial ,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, faktor
watak dan sikap juga menjadi salah satu faktor terhadap respon yang akan
diberikan karena manusia diciptakan dengan perbedaan sifat dan kepribadian .
Ada yang memiliki sifat sosial yang tinggi , ada pula yang cenderung anti
sosial . tetapi dibalik dari kedua sifat yang sudah dijelaskan , pada dasarnya
manusia tetap makhluk sosial yang tidak akan bisa lepas dari sikap untuk saling
peduli terhadap sesama dan membutuhkan satu sama lain . Semua itu bisa
dikembangkan dan ditumbuhakan seiring dimana perkembangan seseorang dan
lingkungan dia berada ,” pungkasnya.(Byaz)
Berikut video LIVE Perjuangan Gerakan Ngawi Peduli dalam kepedulian sosial Klik Disini BSDJ TV Streaming
Berikut video LIVE Perjuangan Gerakan Ngawi Peduli dalam kepedulian sosial Klik Disini BSDJ TV Streaming