Suryajagad.Net - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, di era
digital saat ini opini publik bukan hanya dibangun oleh nara sumber maupun
media massa. Justru, Presiden merasakan media sosial begitu kuat membentuk
opini.
“Sebagian ada yang berisi fitnah
dan pemutarbalikan fakta tapi juga tidak sedikit tulisan netizen yang mampu
memberi rasa optimisme, integritas, kejujuran dan menumbuhkan etos kerja,” kata
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara makan siang bersama sekitar
100 orang Kompasianival atau mereka yang sering menuangkan tulisannya di rubrik
Kompasiana, di Istana Negara, Jakarta, dalam rilis Suryajagad.net dari laman
Setkab.go.id, Sabtu (12/12/2015) siang.
Diakui oleh Presiden Jokowi,
bahwa untuk mengubah cara kerja, pola pikir, kebiasaan, tradisi-tradisi yang
sudah lama menuju ke sesuatu yang baru memang tidak mudah. Hal ini dialami
Presiden ketika dirinya menjadi Walikota Solo.
“Tahun ketiga baru bisa, tapi tidak mencapai
60 persen membangun sistemnya, tapi tidak bisa semuanya,” ungkapnya.
Saat menjadi Gubernur DKI
Jakarta, Presiden Jokowi mengaku elah berusaha membangun e-budgeting, tapi
tidak berhasil dan diteruskan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama.
“Tahun pertama gagal. Sistem ini
merupakan keinginan masyarakat dan ini harus segera ada perubahan. Faktanya
tidak segampang itu,” kata Presiden.
Sebenarnya, kata Presiden,
mengubah Indonesia adalah mengubah sistemnya. “Sistem akan menjadikan orang
terbiasa, terbiasa akan menjadikan orang sebuah kebiasaan dan menjadikan sebuah
budaya, sebuah etos,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan kenapa
dirinya sering turun ke lapangan adalah untuk mengontrol langsung pekerjaan.
Hal ini dijalankan oleh Presiden karena setiap kali ke lapangan akan mendapat
informasi tambahan yang tidak mungkin diterimanya seandainya tidak turun ke
lapangan.
“Dengan ke lapangan akan
memperkaya masalah dan problem sehingga membangun sistemnya akan lebih tepat,”
ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden
Jokowi menyanggupi permintaan blogger Kompasiana yang ingin turut serta dalam
kunjungan kerja Presiden ke daerah dengan menggunakan pesawat Kepresidenan
Indonesia-1.
Presiden Jokowi menilai, tulisan netizen
penting dalam menumbuhkan optimisme, kejujuran dan etos kerja. Presiden mengaku
sering dikejutkan dengan sudut pandang dan ide netizen. Untuk itu, Presiden
Jokowi memiliki gagasan mengajak netizen dalam kunjungan kerja. Presiden pun
meminta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki untuk mengikutsertakan dua orang
blogger. (Byaz)