Suryajagad.Net - Tingginya
penggunaan semen dalam pembangunan berbagai insfrastruktur di samping
memberikan manfaat juga memberikan dampak negatif seperti pemanasan global. Dalam
rangka menghindari hal tersebut maka salah satu hal yang dapat dilakukan adalah
menggunakan material yang ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan, kualitas
material kontruksi yang diperlukan pun diharapkan dapat mempercepat pembangunan
itu sendiri.
Dalam rilis situs resmi kampus
UI, www.ui.ac.id, Riana Herlina Lumingkewas
mempertahankan disertasinya yang berjudul, “Development of Rheological and
Mechanical Models of Coir Fiber Reinforced Cementitious Composites (CFRCC)” di
hadapan beberapa dewan penguji yaitu Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA., Prof.
Tavio, S.T., M.T., Ph.D., Prof. Dr. Yannick Mellinge., Assoc. Prof. Dr. Thibaut
LECOMPTE dari Universite de Bretagne Sud. France, Assoc. Prof. Dr. Arnaud
PERROT dari Universite de Bretagne Sud. France.
Disertasi Riana yang dipromotori
oleh Prof. Dr. Ir. Irwan Katili, DEA ini dilatarbelakangi oleh produksi semen
yang semakin meningkat seiring dengan pembangunan yang semakin pesat.
Riana memaparkan bahwa penelitian
ini mengembangkan bahan serat baru untuk dijadikan sebagai material konstruksi
yaitu serat sabuk kelapa. Formulasi material dengan semen dan bahan lokal ini
dapat menjadi salah satu alternatif pembangunan agar lingkungan yang ramah
lingkungan dapat tercipta. (Byaz)