Suryajagad.Net - Masa kecil merupakan masa yang paling bahagia bagi
setiap orang tak terkecuali bagi orang indonesia. Biasanya masa anak anak sarat
dengan berbagai macam permainan dan hiburan. Ada berbagai macam
permainan yang biasa dimainkan oleh anak anak di indonesia, namun
nampaknya di beberapa daerah permainan permainan tradisional ini sudah mulai
ditinggalkan oleh anak anak. mereka lebih suka dengan mainan mainan modern.
Indonesia kaya akan budaya, dari
33 provinsi yang tersebar di Indonesia, tiap-tiap provinsi itu memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda. Kebudayaan Indonesia banyak meliputi
berbagai macam hal, meliputi kesenian, permainan tradisional, bahasa, pakaian
adat, suku dan lain sebagainya. Dengan demikian, Indonesia mempunyai jati diri
yang beragam tak hanya terpaku pada satu wilayah saja.
Menurut Pasal 32 UUD 1945, yang
berbunyi: “kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan
di daerah,” menjadi tolak ukur sejauh mana Indonesia mempunyai keberagaman
budaya. Hal inilah yang menjadi kebanggaan Indonesia sebagai negara berkembang
yaitu mempunyai keberagaman kebudayaan. Kebudayaan-kebudayaan inilah yang
seyogianya harus dilestarikan dan dipertahankan oleh masyarakat karena tanpa
kita sadari bahwa bila melestarikan kebudayaan Indonesia, berarti kita tidak
melupakan sejarah.
Salah satu keberagaman kebudayaan
Indonesia yang menjadi warisan sejarah ialah permainan tradisional.
Permainan-permainan tradisional yang dimiliki Indonesia berbeda-beda, relatif
pada di mana letak daerahnya, jadi letak geografis suatu wilayah memengaruhi
keberagaman permainan-permainan tradisional yang dimiliki oleh Indonesia.
Permainan tradisional yang
beberapa tahun terakhir jarang kita temui ialah dampak akan kemajuan zaman yang
semakin hari semakin modern dan permainan tradisional ini mungkin kalah ‘pamor’
dengan permainan anak-anak zaman kini, akibatnya permainan-permainan ini kini
hampir punah bahkan sangat sulit kita temui.
Diantara permainan tradisional yang
sulit kita jumpai di jaman sekarang
adalah :
1.Betengan
Bentengan, salah satu permainan
tradisional ini dulu sangat diminati oleh anak-anak untuk mengisi waktu libur
atau hanya sekadar menghilangkan rasa penat. Permainan ini dimainkan oleh dua
kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari 4 sampai 8 orang. Kedua kelompok
kemudian akan memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu
atau pilar yang disebut sebagai “benteng”.
Tujuan utama permainan ini adalah
untuk menyerang dan mengambil alih “benteng” lawan dengan menyentuh tiang atau
pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan
juga bisa diraih dengan “menawan” seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh
mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi “penawan”, ditentukan dari
siapa yang paling akhir menyentuh “benteng” mereka.
2. Kelereng
Kelereng adalah mainan kecil
berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangat
bermacam-macam, umumnya 1,25 cm. Permainan kelereng ini biasanya dimainkan oleh
anak sekolah dasar umur 7 tahun.
3.Petak Umpet
Permainan ini dimulai dengan
Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing” (berperan sebagai pencari
teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata
atau berbalik sambil berhitung sampai 25, biasanya dia menghadap tembok, pohon
atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk
bersembunyi. Setelah hitungan sepuluh, mulailah ia beraksi mencari
teman-temannya tersebut. Jika ia menemukan temannya, ia akan menyebut nama
temannya yang dia temukan tersebut. Yang seru adalah, ketika ia mencari, ia
biasanya harus meninggalkan tempatnya.
Tempat tersebut jika disentuh
oleh teman lainnya yang bersembunyi maka batallah semua teman-teman yang telah
ditemukan, artinya ia harus mengulang lagi, di mana-teman-teman yang sudah
ketemu dibebaskan dan akan bersembunyi lagi. Lalu si kucing akan menghitung dan
mencari lagi. Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama
ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
Masih banyak permainan tradisional
lainnya dan saat ini sangat langka untuk ditemui. Biasanya seusai bermain.
Mereka mandi di kali bersama-sama sambil mencari ikan, udang. Keceriaan,
kepolosan, kekompakan terjalin. Namun untuk saat ini anak-anak sudah sangat
jarang mengenal permainan tradisional. Lalu siapa yang akan melestariakan
permainan-permainan tradisional warisan nenek moyang kita tersebut. Ataukah
semua akan punah dan hanya tinggal cerita….??? (Byaz)