Suryajagad.Net - Menteri Agama
Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa bangsa Indonesia itu kaya akan
kebhinekaan atau keragaman. Oleh para pendiri bangsa, keragaman itu
dibingkai dalam Bhineka Tunggal Ika.
“Kebersamaan seluruh elemen
masyarakat Indonesia yang terbingkai oleh Bhineka Tunggal Ika merupakan sesuatu
yang niscaya,” tegas Menag usai menghadiri Apel Kebhinekaan Lintas Iman Bela
Negara yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Lapangan
Banteng, Jakarta, dalam rilis Suryajagad.Net dari laman Kemenag.go.id, Minggu (17/01/2016).
Menurutnya, Apel Kebhinekaan yang
dipimpin oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard
Ryacudu dilaksanakan tidak hanya semata terkait peristiwa di Jalan Thamrin
beberapa hari lalu. Lebih dari itu, apel ini merupakan upaya bersama dalam
membangun kembali komitmen nyata, bahwa kemajemukan ini harus tetap dirawat dan
terpilihara, karena bangsa ini realitasnya seperti itu.
“Seluruh elemen masyarakat Indonesia
harus bisa mempertahankan kemerdekaan dan ideologi Negara,” tegasnya.
Apel ini dihadiri Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, Ketua
Umum PBNUKH Said Aqil Siradj, Ketua Majelis PGI, KWI,
Walubi, PHDI, Matakin, serta ratusan masyarakat lintas iman dari
beragam suku, etnis, dan budaya.
Menag mengimbau dan mengajak
tokoh-tokoh dan majelis-majelis agama agar dapat menyampaikan pesan-pesan agama
sesuai esensi dan substansi dari agama itu sendiri. Menurutnya, hakekat
agama adalah bagaimana memanusiakan manusia bukan sebaliknya. “Pesan
semua agama hakikatnya untuk manusia itu sendiri, dalam mengangkat
harkat dan martabat manusia yang berkualitas,” paparnya.
Menag meyakini bahwa tantangan
ke depan akan semakin serius sehingga dibutuhkan komitmen yang lebih kuat
dari seluruh elemen bangsa, khususnya dari lintas agama. Menurutnya, agama
memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menjaga, memeilihara, dan merawat
paham keagamaan bangsa kita, paham yang menebarkan kasih sayang dan menebarkan
perdamaian.
Menag juga minta agar
generasi muda dapat menjaga idelogi bangsa, tidak mudah terpecah belah,
apalagi disusupi pemahaman yang bertentangan dengan ideologi bangsa. “Hindari
sifat radikalisme, terorisme dan narkoba. Jaga bangsa ini dengan mengisi hal-hal
berkualitas dalam memajukan bangsa,” pesannya.(Byaz)