Suryajagad.Net - Cabe merah merupakan salah satu komoditas
pertanian paling atraktif. Pada saat-saat tertentu, harganya bisa naik
berlipat-lipat. Pada momen lain bisa turun hingga tak berharga. Hal ini membuat
budidaya cabe merah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Disamping
fluktiasi harga, budidaya cabe cukup rentan dengan kondisi cuaca dan serangan
hama. Untuk meminimalkan semua resiko tersebut, biaya untuk budidaya cabe bisa
dikatakan cukup tinggi.
Persiapan yang harus dilakukan
untuk budidaya cabe merah pertama lakukan penyemaian bibit. Metode penyemaian untuk budidaya cabe
sebaiknya menggunakan polybag. Siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos
atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Atau, kalau tidak ada arang sekam
gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1. Sebelum dicampur, media
tersebut diayak agar halus.
Rendam biji cabe dengan air
hangat selama kurang lebih 3 jam. Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan
setiap biji cabe kedalam polybag sedalam 0,5 cm dan tutup dengan kompos halus.
Basahi sedikit media tanam agar kelembabannya terjaga. Siram polybag pembibitan
setiap pagi dan sore hari. Cara menyiramnya adalah tutup permukaan polybag
dengan kertas koran kemudian siram hingga basah. Buka kertas koran tersebut
setelah biji tumbuh kira-kira 3 sekitar hari.
Selanjutnya siram secara rutin
dan awasi pertumbuhannya. Bibit cabe merah siap untuk dipindahkan setelah 21-24
hari disemaikan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun. Buat naungan untuk tempat
penyemaian untuk menghindari terik matahari dan air hujan dengan jaring
pelindung hama atau serangga. Susun polybag yang telah di isi media semai dalam
naungan tersebut.
Setelah persemaian bibit telah
dilakukan tahap berikutnya pengolahan tanah. Buat bedengan dengan lebar satu meter
tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan
dengan kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal
15 meter. Buat saluran drainase yang baik karena tanaman cabe merah tidak tahan
terhadap genangan air.
Budidaya cabe merah menghendaki
tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu
rendah (asam), daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang
virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang. Untuk menetralisirnya
bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit. Pemberian kapur atau dolomit
dilakukan pada saat pembajakan dan pembuatan bedengan. Campurkan pupuk organik,
bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan
secara merata. Selain pupuk organik tambahkan juga pupuk urea dan KCl.
Budidaya cabe intensif sebaiknya,
bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik mulsa
bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma
dan menjaga kebersihan kebun. Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap
bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak
sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar
matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau
disesuaikan dengan ukuran polybag semai.
Penyiraman diperlukan pada saat
musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati
ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat. Penggenangan
bisa dilakukan setiap dua minggu sekali. Periksa tanaman pada satu sampai dua
minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang
mati atau pertumbuhannya abnormal segera cabut dan ganti dengan bibit yang
baru.
Pada budidaya cabe memerlukan
pemasangan ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan
ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang. Pemasangan ajir sebaiknya
dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar
dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran. Bila akar terluka
tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir
dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan.
Perempelan atau pemotongan tunas
dilakuan setelah 3 minggu untuk budidaya cabe di dataran rendah dan 1 bulan
untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan
yang bersih. Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai
dengan kemunculan bunga pertama atau kedua.
Pemupukan susulan dilakukan
setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir. Pemupukan
susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam. Pemupukan
yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair. Siramkan 100
ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman. Bisa juga ditambahkan
NPK pada campuran tersebut.
Budidaya cabe merah mulai bisa
dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan
dalam beberapa kali, tergantung dengan jenis varietas, teknik budidaya dan
kondisi lahan. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan
dengan kondisi kematangan buah dan pasar. Buah cabe sebaiknya dipetik sekaligus
dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan. Buah yang dipetik adalah
yang berwarna oranye hingga merah. Lakukan pemetikan pada pagi hari.
Sumber : Alamtani.com
Editor : Byaz