***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » » Tangkal Radikalisme Dengan Pendidikan Agama

Tangkal Radikalisme Dengan Pendidikan Agama

Written By Byaz.As on Kamis, 31 Maret 2016 | 06.54

Suryajagad.Net - Pendidikan agama yang baik merupakan sarana efektif dalam upaya menangkal radikalisme.  Pendidikan agama juga menjadi proses terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kesantunan, kedamaian, serta  bela negara dan kecintaan kepada Tanah Air.

Pandangan ini disampaikan Kabalitbang-Diklat, Abd. Rahman Mas’ud, saat mewakili Menteri Agama menjadi narasumber  pada Seminar Nasional Kurikulum Pertahanan dan Bela Negara Universitas Pertahanan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan RI di Jakarta, Selasa (29/03) kemarin.

Pada kesempatan itu juga dihadiri Menhan dan Menristek dalam seminar nasional yang diikuit para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta. Seperti dalam rilis Suryajagad.Net dari laman Kemenag.go.id, Rabu (30/03/2016)

Menurut Mas’ud, benih-benih munculnya tindakan kekerasan dengan motif agama berawal dari adanya pemahaman keagamaan yang bercorak literal-skiptural dan cenderung eksklusif. Pemahamaan seperti ini cenderung mengarahkan penganutnya untuk tidak toleran terhadap perbedaan dan kemajemukan. Padahal, Indonesia sejak dulu dikenal sebagai negara yang majemuk dan masyarakatnya dikenal sangat toleran.

Mas’ud menilai, langkah konkret yang dilakukan, termasuk oleh Kementerian Agama, dalam rangka kontra-radikalime adalah mengembangkan pendidikan agama yang moderat, rasional, santun, dan berorientasi pada kesadaran bela negara. Dalam konteks ini, lanjut Mas’ud, pesantren dalam banyak ragamnya merupakan lembaga kegamaan yang dapat menjadi basis utama dalam menanamkan bela negara dengan mengutamakan pembentukan pola pikir berbangasa dan memperkuat ideologi Pancasila . “Ajaran hubbul watan minal iman: cinta bangsa bagian dari iman cukup mengakar di mainstream dunia pesantren,” tutur Mas’ud. 

Namun demikian, selain soal kesantunan dan moderatism, Mas’ud menggarisbawahi pentingnya mengkaitkan pendidikan agama dan bela negara dengan common issues yang lebih menyentuh kebutuhan dasar manusia. Isu-isu strategis seperti kesejateraan ekonomi (entrepreneurship), kesehatan (reproduksi), kesetaraan gender (gender equity), dan kepemerintahan yang baik (good governance), perlu dikaitkan dengan pendidikan agama dan bela negara sehingga lebih kontekstual. Termasuk dalam hal ini adalah perlunya rembug bersama para pemimpin agama tentang permasalahan sosial terlebih tentang toleransi dan penghargaan perbedaan. (Byaz)
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad