Suryajagad.Net - Peluang usaha
ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang
gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara
umum terdapat dua kelompok kelinci, yakni kelinci budidaya dan kelinci
hias. Kelinci budidaya adalah jenis kelinci yang dibudidayakan untuk dikonsumsi
dagingnya atau diambil kulit dan bulunya. Sedangkan kelinci hias adalah jenis
kelinci untuk hewan kesayangan.
Persiapan yang harus dilakukan
untuk budidaya kelinci adalah kandang. Secara umum terdapat dua tipe kandang
yakni, sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka berupa hamparan
lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran
dalam area tersebut. Dalam area kandang disediakan naungan untuk berteduh
dan tempat istirahat.
Kandang tertutup merupakan
kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis ini cocok untuk
usaha ternak intensif. Budidaya kelinci dengan sistem kandang tertutup
memerlukan dua tipe kandang, yaitu tipe postal dan tipe baterai.
Kandang tipe postal adalah
kandang untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai
kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-anak kelinci. Sedangkan kandang
tipe baterai adalah kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor kelinci per
kandang, biasanya berbentuk rak bersusun. Cocok digunakan untuk pembesaran.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang sistem perkandangan kelinci.
Pemberian pakan kelinci secara
teratur. Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi hijauan. Untuk usaha ternak,
kita bisa memberikan hijauan, konsentrat, ditambah dengan vitamin. Hijauan yang
disenangi kelinci antara lain limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan
daun singkong. Juga jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari
tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya.
Sedangkan konsentrat biasanya
berupa pelet buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk memudahkan dan
membuat praktis pemberian pakan. Pelet biasanya sudah memiliki kandungan
nutrisi lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan
dan kontinuitasnya lebih terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak
kelinci secara intensif.
Pemberian hiijauan dimulai sejak
kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Jenis hijaun yang diberikan
sebaiknya dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kembung pada anak kelinci,
yang bisa mengakibatkan kematian. Anak kelinci biasanya disapih setelah berumur
8 minggu.
Salah satu parameter untuk
melihat produktivitas ternak kelinci adalah dengan melihat tingkat kelahiran.
Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap dewasa dan
siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya. Secara
alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda
berahi terlihat gelisah, perilakunya selalu mencari-cari pejantan. Suka
menggosok-gosokkan dagunya pada benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain. Vulva
berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan
dua cara, yaitu secara berkelompok atau berpasangan. Perkawinan berkelompok
dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah betina dan pejantan dalam satu area.
Satu pejantan bisa mengawini 5-10 betina.
Sedangkan cara berpasangan
dilakukan dengan memasukkan satu betina dan satu jantan dalam satu kandang.
Selama masa perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak,
kemungkinan tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.
Kelinci siap untuk dikawinkan
setelah berumur 6-12 bulan, tergantung jenis ras. Masa berahi kelinci
berlangsung selama 11-15 hari. Dari masa berahi satu ke masa berahi selanjutnya
berlangsung selama 2 minggu. Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, tergantung
jenis ras.
Secara alami masa menyusui
kelinci bisa berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha ternak kelinci masa
menyusui eksklusif dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak kelinci diberi
hijauan agar belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih. Anak kelinci
bisa disapih setelah 8 minggu.
Kelinci betina bisa dibuahi lagi
(subur kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak melahirkan. Dalam satu tahun,
kelinci bisa mengalami hingga 5 kali kehamilan. Jumlah anak dalam satu kali
kelahiran 4-12 ekor, tergantung jenis ras. Masa produktivitas biasanya
berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih dari itu biasanya jumlah dan kualitas
anakan menurun.
Dalam masa panen tidak ada
patokan pada umur berapa ternak kelinci bisa dipanen. Untuk menjual anakan
sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa penyusuan. Karena kelinci yang terlalu
muda dikhawatirkan tidak akan bertahan terpisah dari induknya.
Sedangkan untuk pedaging,
biasanya dipanen setelah kelinci berusia 3,5 bulan atau mempunyai bobot 2-3 kg.
Lama waktu penggemukan untuk mencapai bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3
bulan. Bila dijual lebih lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis karena
kelinci membutuhkan pakan yang lebih banyak. Apabila kita ingin menjual
bibit atau calon indukan, biasanya dipelihara hingga kelinci berumur 10-12
bulan.
Sumber : Alamatani.com
Editor :
Byaz