***BEDAH TUNTAS BUDIDAYA AGROBISNIS SEMUT RANG-RANG MSB***BERSINERGINYA GNP DENGAN MSB TEBAR KEBAHAGAIAN UNTUK ORANG PINGGIRAN***SRIKANDI GNP DIVISI HONG KONG SABET JUARA 3 DALAM LOMBA MARS KEBANGSAAN***STOP PRESS AKAN DILAKUKAN BAGI ANGGOTA DARI MEDIA ONLINE SURYAJAGAD.NET YANG TIDAK AKTIF***
Home » » Indentivikasi Beras Bebas Pemutih, Pelicin Dan Pewangi Dengan Indra

Indentivikasi Beras Bebas Pemutih, Pelicin Dan Pewangi Dengan Indra

Written By Byaz.As on Kamis, 14 April 2016 | 08.00

Suryajagad.Net - Pada hakikatnya persaingan bisnis akan membawa keekonomian pada harga-harga komoditas. Namun kadang kala terjadi persaingan bisnis yang tidak sehat. Seperti maraknya beras di pasaran yang mengandung bahan-bahan kimia pemutih, pelicin dan pewangi.

Persaingan bisnis telah menggoda sebagian pedagang nakal untuk mempercantik tampilan beras agar terlihat lebih putih dan beraroma wangi. Bahan-bahan kimia yang tidak diperkenankan untuk dikonsumsi sebagai makanan kadang-kadang ditambahkan ke dalam beras. Harapannya konsumen tertipu agar beras bermutu buruk bisa dihargai lebih tinggi.

Secara alami memang terdapat beberapa varietas beras yang berpenampilan putih dan bersih. Namun perlu diketahui bahwa warna alami beras adalah bening kekuningan kecuali pada jenis beras ketan. Agar penampakan beras terlihat lebih bersih, biasanya beras digiling secara berulang kali agar kulit ari yang berwarna kekuningan terkikis. Dengan mengikis kulit arinya kita akan mendapatkan beras yang lebih bersih dan putih, meskipun sebenarnya kandungan vitamin pada kulit ari ikut terbuang.

Berdasarkan definisi SNI tentang keutuhan dan kepatahan bentuk beras, pada dasarnya bentuk beras tidak mempengaruhi keamanan konsumsi beras. Faktor bentuk dan kenampakan beras lebih berpengaruh pada nilai estetika produk dan taraf sosial konsumennya. Untuk mengetahui beras masih dalam keadaan baik atau layak dikonsumsi, maka diperlukan pengetahuan cara menguji atau mengindentifikasi beras tersebut.

Menurut Guru besar Institut Pertanian Bogor, Dr. Tien R. Muchtadi,dalam rilis Alamtani.com, untuk mengetahui secara pasti apakah beras yang mengandung zat berbahaya, diperlukan penelitian di laboratorium. Namun masyarakat umum bisa mengenalinya, mengidentifikasi bahan-bahan kimia tak lazim yang ditambahkan pada beras. Mengenali pemutih, pelicin dan pewangi hanya dengan menggunakan indra kita.

Bila kita mendapatkan beras dengan warna terlalu putih dan ketika diraba terasa licin di telapak tangan, bisa dicurgai kalau beras tersebut mengandung pemutih. Beras yang telah ditambahkan pemutih mengeluarkan bau yang tidak lazim seperti bau kimia. Bila disimpan selama beberapa hari akan mengeluarkan bau yang kurang sedap. Ketika dicuci, air hasil cucian tidak keruh dan ketika dimasak nasinya berasa sedikit asam.

Zat klorin biasanya digunakan untuk memutihkan warna beras. Beras yang sudah diberi klorin berwarna putih pekat, tidak bening. Beras yang mengandung klorin, ketika dimasak tidak tampak seputih semula dan tentunya rasanya kurang enak.

Kenali jenis-jenis beras yang beraroma wangi, misalnya pandan wangi. Beras jenis ini bentuknya cenderung membulat, tidak memanjang. Bila menemukan beras yang tidak sesuai dengan ciri-ciri pandan wangi tetapi berabau pandan bisa dicurigai menggunakan pewangi.

Ambil segengam beras lalu remas dengan telapak dan jari tangan. Beras dengan tambahan pelicin biasanya akan terasa licin saat diremas, namun ketika dilepaskan banyak butiran yang menempel pada tangan kita.(Byaz)
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
Penerbit: PT CAKRA BUANA RAYA, Kep.Kemenkumham RI No: AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Byaz Surya Djagad - Inovatif Dan Kooperatif - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad