Suryajagad.Net - Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara meluncurkan Program Sayembara Solusi Desa
Broadband Terpadu (SDBT) yang terbuka bagi kaum muda. Program untuk
memberikan solusi terpadu bagi masalah desa tertinggal dan menghimpun
gagasan-gagasan segar yang datang dari masyarakat .
Menteri Kominfo mengatakan
Program SDBT merupakan pengembangan dari aplikasi broadband teknologi di kota
besar yang diterapkan untuk sekira 500 desa terdepan, tertinggal, dan terluar
(3T).
“Program itu dirancang secara komprehensif dan terintegrasi satu dengan
yang lain atau secara ekosistem pendekatannya,” jelas Rudiantara di Ruang
Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, seperti dalam rilis Suryajagad.Net dari
laman Kominfo.go.id, Jumat (15/04/2016)
Rudiantara berharap, program
solusi desa tersebut nantinya bukan hanya sekadar sumbangan perangkat saja,
atau aplikasi saja, tapi yang lebih penting adalah pendampingan. Aspek
pendampingan, sering dilupakan. Ia mencontohkan ketika belajar mengikuti proses
aplikasi nelayan di Lombok Nusa Tenggara Barat beberapa hari lalu.
"Saya bicara dengan salah
seorang nelayan. Dan mereka rupanya tidak bisa menggunakan handset. Akhirnya diberikan
gratis serta diajari bagaimana menggunakan handset. Bagaimana melihat
aplikasi cuaca, melokalisasi plankton di laut dan bagaimana gunakan aplikasi
memantau harga ikan,” jelas Rudiantara seraya menjelaskan untuk program di
Lombok diperlukan pendampingan sebanyak enam kali agar nelayan dapat
menggunakan aplikasi itu secara optimal.
Menkominfo juga berharap Ditjen
Informasi dan Komunikasi Publik dapat masuk dalam ekosistem ini. “Apakah bisa
masuk seperti kelompokcapir yang bisa memanfaatkan aplikasi desa ini. Menilai
kelompok pembaca dan pemirsa yang dulu ada dalam konteks lapangan pertanian
dapat meningkatkan produktivitas petani. “Seperti yang dilakukan di Kabupaten
Brebes yang bisa meng-address dan membawa teknologi ini dapat meningkatkan
produktivitas petani,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur
Telekomunikasi Khusus Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ismail
mengatakan melalui SDBT 2016 ini para peminat atau peserta ditantang untuk
merumuskan solusinya dalam bentuk video berisi gagasan pemecahan masalah yang
ada pada desa-desa tertinggal.
“Video berdurasi 3 menit tersebut
harus diunggah ke platform youtube. Panitia akan memilih 50 ide terbaik untuk
diikutkan dalam babak improvisasi ide,” tambahnya.
Setelah itu, menurut Ismail akan
disaring kembali dan dipilih finalis sebanyak 25 tim untuk mengikuti bootcamp.
Pada presentasi final, penyelenggara akan memilih 6 aplikasi dengan solusi yang
dianggap terbaik . “Mekanisme selengkapnya bisa dilihat www.solusi.broadband-desa.go.id,”
jelasnya.
Ismail menambahkan, sasaran
program ini ditargetkan untuk desa tertinggal yang meliputi desa nelayan, desa
pedalaman, dan desa pertanian. Solusi teknologi yang digagas bisa mencakup
pemecahan masalah seperti mata pencaharian, akses layanan kesehatan, akses
layanan keselamatan, dan akses layanan keamanan. Sedangkan solusi yang
diharapkan meliputi kompunen jaringan, perangkat, aplikasi , pendampingan dan
implementasi.
"Program ini dijalankan
secara terpadu, mulai dari pengembangan solusi, penerapan hingga pembinaan dan
pendampingan yang mengikut sertakan komponen profesional dan masyarakat lokal
yang relevan," kata Ismail.(Byaz)