Suryajagad.Net – Kasih ibu tak
lekang oleh waktu, itulah yang dilakukan oleh Mbah Mayem (90) warga Dusun
Kesongo, Desa Kedungputri, Paron – Ngawi. Meskipun usia sudah senja dengan
tubuh yang sudah renta, dengan penuh rasa kasih sayang merawat Mbah Sayem (65)
yang sedang sakit.
Sudah hampir 20 hari, Mbah Sayem
tergulai lemas tak berdaya. Terbalut dengan kantong sak plastik bekas menutupi
bagian tubuh bawahnya. Tak ada yang bisa dilakukan selain hanya tiduran
diranjang reot dipojok rumahnya. Segala kebutuhan yang diperlukan dilayani oleh
Mbah Mayem (90) dengan tertatih.
Saat komunitas penggiat sosial Gerakan
Ngawi Peduli (GNP) menyambangi kediaman dari Mbah Mayem, nenek usia senja
tersebut, menyambut dengan penuh sumringah, seakan tidak ada beban derita
hidup. Meskipun untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, belas kasih dari tetangga.
“Bagaimanapun ini sudah menjadi
tugas wajib saya sebagai seorang ibu untuk merawat anak. Berharap untuk Sayem
anak saya ini lekas sembuh. Ada keinginan membawa berobat, namun bagaimana
caranya dan saya tidak mempunyai cukup biaya,” tutur Mbah Mayem dengan
bahasa Jawa.
Sementara sebelum menyambangi
kediaman dari Mbah Mayem, Komunitas penggiat sosial Gerakan Ngawi Peduli,
menyalurkan bantuan untuk Sunarsih (37) warga Desa Semen, Paron – Ngawi, yang
menderita kelumpuhan pasca melahirkan. (Baca Kursi Roda Untuk Sunarsih, 4 Tahun Lumpuh Pasca Melahirkan
)
Gerakan Ngawi Peduli terlahir darikesederhanaan tercipta untuk kebersamaan, indahnya saling berbagi sambut senyum mereka esok hari. (Byaz)
Gerakan Ngawi Peduli terlahir darikesederhanaan tercipta untuk kebersamaan, indahnya saling berbagi sambut senyum mereka esok hari. (Byaz)