Suryajagad.Net - Isro' mi'roj merupakan perjalanan spiritual
Nabi Muhammad SAW di suatu malam sekian abad lampau yang
dramatik dan fantastik. Dalam waktu singkat, Nabi Muhammad berhasil menembus
lapisan lapisan yang amat jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
hingga ke puncak Sidratilmuntaha dengan jarak jutaan tahun
cahaya.
“Hal ini menjadi bukti ilmu dan
kekuasaan Allah ta’ala meliputi dan menjangkau bahkan mengatasi
segala yang terhingga maupun tak terhingga tanpa dipengaruhi ruang
dan waktu,” kata Menteri Agama saat memberikan sambutan pada peringatan Isro’ Mi’roj
Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan diselenggarakan di Istana
Negara, Jakarta. Seperti dalam rilis Suryajagad.Net dari laman Kemenag.go.id,
Rabu (04/05/2016).
Hadir dalam kesempatan ini Wakil
Presiden Jusuf Kalla, Duta Besar Negara Sahabat, Wakil Ketua MPR Hidyat
Nur Wahid, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Ketua DPD RI
Irman Gusman, Menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga dan Dubes
negara sahabat.
Menurut Menag, ada dua etape
perjalanan Isra Miraj Muhammad SAW. Pertama, perjalanan horizontal dari
Masjidil Haram di Makkah sampai ke Masjidil Aqsa di Palestina. Kedua, perjalanan vertikal dari Masjidil Aqsa di Palestina ke Sidratil
Muntaha di langit ketujuh. Dari langit, Nabi Muhammad kembali ke bumi
kemudian kembali ke umatnya. “Misi yang ada dalam perjalanan ini terbingkai
dalam salat lima waktu yang Allah perintahkan kepada kita melalui Nabi MuhammadSAW,”
jelasnya.
“Kewajiban ini bukan hanya
ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya individual semata
melainkan wahana transformasi sosial untuk mencegah kemungkaran di muka bumi,”
tambahnya.
Dikatakan Menag, Isra Miraj
bukan hanya wahana individual semata tetapi juga sebagai wahana
transformasi sosial untuk menebarkan kebaikan dan mencegah
kemungkaran di muka bumi.
Karenanya, Isro’ Mi’roj bukan hanya bagian dari
transformasi spiritual tetapi juga transformasi sosial. Transformasi spiritual
mengajarkan ketaatan dan ketundukan pada perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya. “Transformasi sosial mengajak kita untuk melakukan
perubahan dari keburukan menuju kebaikkan, dari kesalahan menuju
kesalehan dan dari keterbelakangan menuju kemajuan,” pesannya.(Byaz)