Suryajagad.Net – Pasangan suami istri asal Desa Tulungrejo, Pare –
Kediri, dugaan menjadi korban gendam saat diatas kapal dari Bengkulu Selatan
menuju pelabuhan Merak Banten. Semua barang yang berharga ludes kecuali pakaian
yang menempel di badan serta 1 tas yang berisi baju ganti anaknya. Hampir 10
hari mereka terlunta-lunta pulang menuju kampung halaman.
Nasib malang yang menimpa
pasangan suami istri Abdul Azis (32) dan Tutik (32) serta Hafiz yang masih
balita tersebut, bermula keinginan mereka pulang kampung di Kediri.
“Semenjak 5 Mei 2016 berangkat
dari Desa Kedataran BRT, Kecamatan Meje, Kabupaten Bintuhan, Bengkulu Selatan
melalu jalur laut menuju Pelabuhan Merak Banten. Saat diatas kapal seingat saya
di wilayah Bakahuni, ditemui sepasang suami istri yang berpakaian muslim. Yang
suami berperawakan tinggi sedang dan berjenggot. Sedangkan istrinya berjilbab,”
terang Abdul Azis saat ditemui Kantor
Pusat Gerakan Ngawi Peduli (GNP), Desa Banjaransari, Padas, Ngawi. Senin Malam
(16/05/2016)
Lebih lanjut Abdul Azis
menuturkan, kesadaran saya berserta istri itu sedikit pulih saat turun dari kapal di
Pelabuhan Merak Banten. Tas yang berisi pakaian ganti dan dompet serta tas ikat
pinggang yang saya sembunyikan dibalik perut untuk menyimpan uang raib semua. Sontak
kaget dan histeris, menangis sejadinya,” tuturnya.
Karena sudah tidak memiliki bekal
untuk melanjutkan perjalanan pulang ke Kediri kata Abdul Azis, berinisiatif
lapor ke pihak Kepolisian tentang kronologi kejadian yang menimpanya. Oleh
pihak berwajib dicarikan tumpangan. Estafet mulai dari Merak Banten sampai
dengan Sragen Jawa Tengah 10 hari. Dari Sragen sama Polisi setempat dicarikan
tumpangan mobil pick up menuju arah Ngawi. Karena tidak mengetahui wilayah
Ngawi, sama sopir pick up tersebut diturunkan di peremapatan Desa Mangunharjo
dan disuruh berjalan lurus ke Timur arah Caruban. Karena kondisi hujan
bermaksud berteduh, secara kebetulan berteduh
di Kantor Pusat Gerakan Ngawi Peduli (GNP) ini,” jelasnya.
Sementara itu Amin Surya Ketua
Gerakan Ngawi Peduli (GNP) bergerak cepat menghubungi semua team GNP untuk
melakukan koordinasi serta memberitahu keberadaan pasangan suami istri tersebut
ke Agus Widodo selaku tokoh masyarakat dan mantan Kepala Desa Banjaransari.
Setelah melakukan koordinasi dibawah arahan Agus Widodo tokoh masyarakat dan mantan Kepala Desa Banjaransari tersebut. Team bergerak mengatar dan memberi bantuan bekal untuk pasangan suami istri naas tersebut, hingga bisa sampai di Kampung halamanya. (Byaz)
Setelah melakukan koordinasi dibawah arahan Agus Widodo tokoh masyarakat dan mantan Kepala Desa Banjaransari tersebut. Team bergerak mengatar dan memberi bantuan bekal untuk pasangan suami istri naas tersebut, hingga bisa sampai di Kampung halamanya. (Byaz)