Suryajagad.Net - Satu fenomena yang sering terjadi adalah tatkala kita
meniatkan tekad untuk memperbaiki kehidupan yang penuh dengan keberkahan,
justru kita mendapatkan hantaman yang bertubi-tubi. Kesulitan hidup mendadak datang
tanpa mengucapkan salam terlibih dahulu.
Bisa dipahami, sontak siapapun
orangnya pasti akan mengalami down dan kebingungan. Tiada mendung dan dalam
keadaan bukan musim penghujan, petir menggelegar disertai angin kencang
memporak porandakan, sesuatu yang telah tertata didepan mata.
Satu ciri utama dunia yang tidak
akan pernah hilang adalah masalah. Siapapun yang namanya masih hidup di bumi
ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada di mana-mana, mulai dari
kolong jembatan sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak hingga kakek-nenek,
semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki masalah.
Allah memberikan ujian itu dibatas
kemampuan umatnya. Apabila saat ini kita sedang mengalami suatu ujian , kita
harus kuat dan pasti mampu menghadapi itu semua. Saat diuji buanglah perasangka
buruk untuk siapa saja. Allah telah mempersiapkan sesuatu yang indah bila kita
mampu untuk bersabar.
Ibarat seorang pemanah diri kita
sebagai anak panahnya. Sedang mengambil ancang-ancang untuk memanah. Menarikmu
jauh-jauh ke belakang, agar di saat dilepaskan memiliki daya dorong yang
kuat untuk mencapai sasaran.
Hiduplah untuk mencapai suatu
sasaran yang sudah ditetapkan jangan sampai lepas dari koridor ketetapanya.
tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan sabar. Dengan bersabar,
masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan.
Allah ta’ala berfirman ,“Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]:
153).
Seberapapun besar permasalahan
yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan
datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan dan
dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan.
Fitrah hidup manusia akan selalu
dihiasi kesedihan dan kesenangan. Menyikapi keadaan yang demikian tentunya
membutuhkan kecerdasan mental supaya menghasilkan pola sikap dan pola tindak
yang berkualitas untuk kebaikan di masa yang akan datang.
Bencana dan nikmat merupakan
ujian hidup yang diberikan Allah Azza wa Jalla sebagai pembelajaran agar
manusia selalu mawas diri menjaga predikat mahluk yang diberikan kemuliaan.
Ujian hidup pada hakikatnya bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai kepantasan
diri supaya manusia memiliki pribadi yang paripurna seperti pribadi Rosulullah
SAW.
Pencapaian pribadi paripurna hanya dapat diraih melalui proses ujian yang bertahap sesuai dengan kapasitas, dinamis dan berkelanjutan sehingga berakhir pada satu titik yaitu kepantasan diri mendapatkan kebahagiaan hakiki yakni bahagia dunia dan akhirat.
Tidak semua manusia bisa menempatkan diri sebagai pribadi yang pantas mendapat kebahagiaan salah satu penyebabnya adalah pola pandang yang salah tentang ujian hidup itu sendiri. Banyak manusia menganggap bahwa ujian hidup hanya dalam bentuk musibah yang buruk-buruk semata padahal nikmat yang baik-baik pun sebenarnya bentuk lain dari ujian hidup. (Byaz)
Pencapaian pribadi paripurna hanya dapat diraih melalui proses ujian yang bertahap sesuai dengan kapasitas, dinamis dan berkelanjutan sehingga berakhir pada satu titik yaitu kepantasan diri mendapatkan kebahagiaan hakiki yakni bahagia dunia dan akhirat.
Tidak semua manusia bisa menempatkan diri sebagai pribadi yang pantas mendapat kebahagiaan salah satu penyebabnya adalah pola pandang yang salah tentang ujian hidup itu sendiri. Banyak manusia menganggap bahwa ujian hidup hanya dalam bentuk musibah yang buruk-buruk semata padahal nikmat yang baik-baik pun sebenarnya bentuk lain dari ujian hidup. (Byaz)