Suryajagad.Net - Fajar Bayu Firnanda (12) meninggal dunia
akibat tenggelam di Kedung Plumpung, Bengawan Madiun saat mencari ikan. Bayu
sapaan akrab korban tenggelam tersebut, anak pasangan Rakimin dan Painem warga
Desa Bendo, Kecamatan Padas, Ngawi.
Kejadian berawal saat korban
bersama teman-teman sedang mencari ikan di Bengawan Madiun. Saat itu Bengawan Madiun
sedang Pladu ( Ikan mabuk) dan warga Desa Bendo banyak yang berlomba mencari
ikan.
“Saat kejadian Bayu bersama
temannya turut mencari ikan di Bengawan Madiun. Sebenarnya Bayu sebelum
tenggelam sudah pulang untuk mengantar ikan hasil tangkapannya. Namun bocah
malang tersebut pamit mencari ikan kembali,” terang Suwaji tokoh masyarakat
Desa Bendo Saat ditemui Suryajagad.Net, Senin (11/07/2016)
Lebih lanjut Suwaji menuturkan,
Sebenarnya Bayu sangat piawai dalam berenang. Namun dugaan terpeleset di kedung Plumpung, perbatasan wilayah Bendo dengan Banjaransari. Korban
tersangkut dengan dongkel bambu dan tidak bisa naik kepermukaan hingga
menyebabkan meninggal dunia,” tuturnya.
Kejadian yang begitu cepat kata
Suwaji menyebabkan kepanikan Anas salah satu teman Korban. Dia berteiak minta
tolong dan warga berusaha melakukan penyelaman untuk mengangkat korban yang
tersangkut di dasar kedung Plumpung Bengawan Madiun tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu menurut keterangan
Rakinem, ibunda korban, sebelum kejadian tenggelam anak keduanya tersebut,
Fajar sudah pamitan dan meminta maaf dan minta disiapkan uang lembaran Rp 10.000 untuk
bekal masa depannya.
“Semalam itu tidak seperti
biasanya, Bayu minta dikelonin dan berpesan untuk saya tidak boleh pergi ke
Luar Negeri sebelum Bayu pergi. Meminta maaf apabila ada salah dan meminta
untuk disiapkan uang lembaran Rp 10.000 yang banyak untuk bekal masa depannya. Terang saja pesan tersebut membuat saya bingung,” jelas
Rakinem sambil terisak.
Lebih lanjut jelasnya, memang
pukul 14:00 WIB saya berencana mau berangkat ke luar Negeri untuk kesekian
kalinya. Namun ternyata pesan dari Bayu merupakan pamitan dia untuk menghadap Allah
ta’ala,” jelas Rakinem dan tak hentinya menangis.
Kejadian tenggelamnya bocah kelas
6 SDN Bendo, Padas, Ngawi dan menyebakan meninggal dunia telah di evakuasi ke rumah
korban. Sementara itu team Medis Puskesmas Padas berserta petugas Polsek Padas
melakukan visum. Hasilnya tidak ditemukan tanda-atanda kekerasan dan murni
tenggelam. (Byaz)