Suryajagad.Net - Mbah Suju (70) sudah hampir 10 tahun terbaring tidak berdaya. Entah penyakit apa yang mendera hingga saat ini belum diketahui. Selama hampir 10 tahun warga desa Bendo, Kecamatan Padas – Ngawi tersebut, tergeletak tak mampu menggerakan anggota badannya. Ditemani Mbah Sumi, istri setianya yang selalu merawat dan berusaha untuk mencukupi semua kebutuhan suaminya.
Dalam usia senjanya, mbah Sumi harus membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan suami dan dirinya. Sedangkan ketiga anaknya, merantau tak kunjung pulang. Dengan Sisa tenaga rentanya, tertatih mengais buliran padi bila musim panen tiba. Selebihnya belas kasihan tetangga sekitar rumahnya.
“Sudah hampir 10 tahun, suami saya sakit yang dugaan stroke. Sudah bermacam pengobatan telah dilakukan. Namun hingga 10 tahun berlalu kesembuhan belum juga didapatkan. Pasrah yang bisa dilakukan dan berusaha merawat sebaik mungkin suami. Meskipun jauh dari kata cukup, karena dalam usia saya yang sudah tua, mengais buliran padi saat musim tiba yang bisa dilakukan,” terang Mbah Sumi dengan bahasa Jawa, Selasa (09/08/2016)
Sementara itu ketiga anak saya kata Mbah Sumi, tak tahu keberadaanya. Mereka sudah berkeluarga dan otomatis untuk mencukupi kebutuhan sendiri masih kurang. Sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan untuk mengurus suami biarlah saya yang merawatnya,” tuturnya.
Sementara itu menurut Amin Surya Ketua Komunitas penggiat Sosial Gerakan Ngawi Peduli (GNP) pada kesempatan menyambangi dan menyerahkan bantuan untuk keluarga Mbah Suju. Menghimbau dan mengajak untuk semua pihak dimanapun berada untuk saling bergandengan tangan. Saling bergerak dan mensosialisasikan rasa kepedulian untuk mereka yang membutuhkan dimanapun berada.
“Melihat kondisi dari kedua keluarga dari Mbah Suju (70) tersebut. Kita manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan,tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya,” tutur Amin Surya.
Kemiskinan yang secara umum kata Amin Surya dilukiskan sebagai kondisi ketidakberdayaan dan keterbatasan akses sumber daya, telah memunculkan beragam pendekatan dalam mendefinisikan, mendeskripsikan, yang lebih lanjut mempengaruhi penanganannya.
Kemiskinan merupakan permasalahan sosial multidimensional. Kemiskinan tidak bisa dilihat hanya sebagai permasalahan yang berkaitan dengan kekurangan pendapatan, yang membuat masyarakat miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling dasar.
Namun lebih dari itu, kemiskinan juga harus dipandang sebagai problema hidup masyarakat miskin yang meliputi kekurangan pendapatan, keterbatasan akses terhadap sumber daya , kerentanan dan ketidakberdayaan. Bukan dari besar kecilnya nominal dalam menumbuhkan rasa kepedulian. Berapapun nilainya sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” pungkasnya. (Byaz)