Suryajagad.Net – Perjuangan hidup dari keluarga Sadikun (45) yang penuh kegetiran namun masih ada senyum mengembang disetiap langkahnya. Sudah beberapa tahun dia menderita penyakit hernia. Sedangkan Surati (43) sang istri, meskipun tak memiliki kesempurnaan pisik, tetap setia mendampinginya.
Sudah beberapa bulan terakhir ini Sadikun sering sakit-sakitan. Penyakit hernia yang diderita kian membesar. Warga Dusun Kawis, Desa Pucangan, Ngrambe, Kabupaten Ngawi tersebut, hanya bisa pasrah dengan keadaan.
“Sudah beberapa bulan terakhir ini, suami saya sering sakit-sakitan. Penyakit hernia yang dideritanya makin membesar. Ingin membawanya berobat, namun tidak memilik biaya dan keluarga saya ini tidak mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Gratis. Jangankan untuk berobat, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari itu saja pemberian tetangga sekitar,” terang Surati saat ditemui Team Gerakan Ngawi Peduli (GNP) dikediamannya. Minggu (04/09/2016)
Lebih lanjut Surati menuturkan, untuk menyikapi kebutuhan sehari-hari, bila dapat bantuan beras untuk hemat saya campur dengan gaplek (Ketela yang dikeringkan),” tuturnya.
Sementara itu Sunarni (19) buah cinta pernikahanya dengan Surati sudah beranjak dewasa. Saat ini gadis remaja tersebut, mengadu nasib di Ibukota, untuk membantu meringankan kebutuhan keluarga. Sadikun sendiri berharap akan adanya jalan untuk merubah nasib dan jalan untuk kesembuhan penyakit yang dideritanya.
Hidup di dunia ini bagai roda, kadang di atas, semua terasa mudah, kadang di bawah, semua terasa sulit, dipergilirkan, satu sama lain sungguh dipergilirkan. Oleh sebab itu hidup tidak harus sombong, menyakiti saudara sendiri, merendahkan orang lain saat posisi kita di atas. Karena besok lusa, boleh jadi diri kita dalam posisi susah, sulit, dan harus meminta pertolongan kepada orang yang pernah kita sakiti. (Byaz)